lifestyleHealth

Mengenal Gaya Hidup Slow Living yang Semakin Diminati Anak Muda

Penulis Nadira Sekar
May 27, 2023
Foto: Ilustrasi Slow Living (freepik.com photo by gpointstudio)
Foto: Ilustrasi Slow Living (freepik.com photo by gpointstudio)

ThePhrase.id - Bersamaan dengan percepatan teknologi, kecepatan hidup juga meningkat. Percakapan, informasi, dan berita berjalan lebih cepat dari sebelumnya. Masyarakat diharapkan tetap terhubung 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. "Hustle Culture" yang sebelumnya populer membuat orang bekerja hingga titik kelelahan. Tetapi semakin cepat hal-hal berjalan, semakin ingin kita melambatkannya—dan di sinilah prinsip gaya hidup ‘slow living’ hadir.

Apa itu Slow Living?

Melansir byrdie.com, Dr. Jenelle Kim, DACM, L.A.C yang merupakan penulis buku ‘Myung Sung: The Korean Art of Living Meditation’ mendefinisikan slow living sebagai pendekatan secara sadar untuk hidup lebih lambat untuk menghargai setiap momen dan memprioritaskan apa yang penting dalam hidup.

Gaya hidup ini, tentu saja, berbeda jauh dari apa yang dianggap normal dalam masyarakat. Kita diajarkan untuk meyakini bahwa dengan bekerja keras kita akan mendapatkan segala imbalan. Namun, slow living mengajak kita untuk mengadopsi pola pikir baru yang memungkinkan kita sepenuhnya menerima dan mengalami segala yang ditawarkan kehidupan. Prinsip ini didasarkan pada pemilihan kebahagiaan sebagai prioritas utama di atas segalanya.

Meskipun konsep hidup dengan penuh kesadaran baru-baru ini mendapatkan popularitas di media sosial (terutama TikTok), sebenarnya konsep ini telah menjadi bagian integral dari berbagai budaya. Pandemi juga turut berkontribusi pada popularitasnya yang semakin meningkat, karena memaksa banyak orang untuk melambat dan mengevaluasi prioritas dalam hidup, sehingga memberikan gambaran mengenai manfaat hidup yang lebih lambat.

Meski demikian, banyak orang salah mengartikan konsep gaya hidup lambat. Slow living bukan berarti menjadi malas, lamban atau tidak bersemangat. Ini bukan hanya tentang melambatkan tempo setiap tugas yang kita lakukan, tetapi mengubah tugas-tugas yang kita lakukan, memberikan "ruang pikiran untuk memprioritaskan apa yang penting dan menentukan waktu yang tepat untuk setiap tugas atau aktivitas.

Cara Menerapkan Gaya Hidup Slow Living

Dari mengunyah makanan dengan lebih hati-hati hingga memperhatikan berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk menatap layar setiap hari, berikut lima hal yang dapat dilakukan untuk memulai gaya hidup slow living.

  1. Mulai dengan Mindfulness: Temukan ruang yang tenang, atur pengatur waktu selama lima menit, dan tutup mata. Fokus pada napas dan perhatikan bagaimana perasaan setiap bagian tubuh. Visualisasikan napas Anda dan kembalikan pikiran Anda ke saat ini. Tingkatkan durasinya seiring waktu.
  2. Pelajari untuk mengatakan "tidak" tanpa rasa bersalah: Dengan sopan tolaklah komitmen yang tidak penting. Mengucapkan "tidak" memungkinkan Anda fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dan memberikan ruang bagi istirahat dan pemulihan.
  3. Utamakan tidur yang cukup: Kenali pentingnya tidur yang berkualitas dalam meningkatkan ingatan, kesehatan kulit, dan kebahagiaan secara keseluruhan. Usahakan untuk tidur satu jam lebih lama setiap malam, karena tidur yang cukup terbukti memiliki dampak yang lebih besar terhadap kebahagiaan sehari-hari daripada peningkatan penghasilan yang signifikan.
  4. Praktikkan makan dengan penuh kesadaran: Luangkan waktu untuk menikmati dan merasakan makanan Anda. Kunyah makanan dengan lambat dan penuh perhatian, fokus pada rasa dan tekstur. Makan dengan penuh kesadaran meningkatkan rasa bahagia, ketenangan, dan kepercayaan diri, serta meningkatkan pencernaan.
  5. Kurangi paparan layar: Beristirahatlah dari perangkat elektronik untuk menghindari kelelahan dan dampak negatif pada suasana hati. Buatlah daftar aktivitas yang menyenangkan yang tidak melibatkan layar, seperti memasak, kegiatan di luar ruangan, atau mengeksplorasi hobi. 

[nadira]

 

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic