ThePhrase.id - Batik telah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak ratusan tahun yang lalu, sehingga masing-masing motif dan corak batik memiliki makna dan nilai-nilai filosofis tersendiri. Termasuk sejarah dan jejak ajaran Islam yang berkembang di Nusantara sejak kurang lebih abad ke-13.
Diketahui, Islam masuk ke Nusantara di mulai dari Sumatera terutama Aceh, melalui pengaruh kerajaan Ottoman hingga kunjungan pedagang-pedagang dari Persia, Gujarat, dan Yaman. Pengaruh dari agama ini tidak hanya berkembang dalam kehidupan sosial saja tapi tertuang juga dalam seni dan budaya Indonesia, termasuk seni wastra Batik.
Meskipun batik lahir pada masa Kerajaan Hindu-Buddha, pengaruh agama Islam pada batik cukup kuat. Batik dibuat sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam, seperti larangan menggambarkan makhluk hidup seperti manusia dan hewan secara realistis, sehingga beberapa batik ditemukan memiliki motif tanpa makhluk hidup yang ralistis. Ada juga motif batik yang dibuat dengan makna dan mencerminkan nilai-nilai spiritual agama Islam.
Beberapa motif batik yang memiliki jejak Islam di Indonesia adalah:
Batik Rifaiyah merupakan karya batik yang berasal dari Batang, Jawa Tengah yang memiliki nilai spiritual tinggi. Dibuat secara tradisional, batik ini menjadi sebuah media untuk syiar agama Islam, bahkan dalam proses pembuatannya para pengerajin menjalankan salat Duha terlebih dahulu. Tak hanya itu, pengrajin juga harus membaca syair kidung berbahasa Jawa berisikan ajaran Islam.
Batik ini berasal dari ajaran Kiai Rifa'i pada masa penjajahan Belanda, di mana ia mengajarkan agama Islam sambil membatik. Ia menggunakan batik untuk menyebarkan syair-syair bernuansa Islam.
Selain di Jawa, batik bernuansa Islam juga dapat ditemukan di Bengkulu, yaitu Batik Besurek yang memiliki makna dan kecantikannya sendiri. Batik ini berkaitan erat dengan budaya dan tradisi masyarakat Bengkulu yang juga hasil dari perpaduan budaya yang didatangkan oleh pedagang Arab dan pekerja asal India pada abad ke-17.
Hal ini terlihat dari ciri utama batik yang menggunakan huruf-huruf Arab-Melayu dengan gaya kaligrafi yang indah. Kata 'Besurek' sendiri memiliki arti bersurat atau tulisan yang mencerminkan ciri utama motif batik tersebut.
Batik ini tak hanya berfungsi sebagai pakaian tetapi juga sebagai media untuk menyampaikan pesan dan nilai-nilai budaya khususnya Islam.
Batik tidak hanya menjadi sarana ekspresi budaya, tetapi juga alat dakwah. Dalam sejarahnya, batik digunakan oleh para ulama dan tokoh Islam untuk menyampaikan pesan moral dan ajaran agama melalui simbol-simbol yang tertuang dalam motif kain. [Syifaa]