regional

Mengenal Kain Batik Khas Aceh dengan Nuansa Islami

Penulis Ashila Syifaa
Mar 27, 2023
Mengenal Kain Batik Khas Aceh dengan Nuansa Islami

ThePhrase.id - Aceh memiliki motif batik dengan sejarah, ciri khas dan maknanya sendiri. Adanya batik Aceh berawal dari kedatangan pedagang Jawa ke Aceh yang menjadi pengaruh besar terciptanya batik khas Aceh. Para pedagang Jawa sering kali membawa kain yang akhirnya dibeli oleh masyarakat Aceh. Lalu, kain tersebut dimodifikasi sehingga terbentuk motif baru dengan ciri khas Aceh. Dilansir dari iwearbatik.org, awalnya batik bukanlah tradisi asli masyarakat Aceh. Batik populer digunakan oleh bangsawan di era Kerajaan Samudera Pasai di abad ke-13. Diketahui pada abad ke 18-19, batik khas Aceh sempat mengalami penurunan. Namun pada tahun 1980, kerajinan batik Aceh dikembangkan dan dihidupkan kembali dengan mewakili identitas Aceh melalui motif dan simbol budaya

Batik khas Aceh sering dikenal dengan corak atau motif yang kental dengan nuanasa Islam. Selain itu ada beberapa ciri khas yang menonjol pada kain batik khas Aceh ini.

  • Sering kali warna yang digunakan adalah warna-warna cerah seperti merah, kuning, hijau, dan merah muda.
  • Karena memiliki latar belakang syariat Islam yang kuat, kain ini jarang menggunakan motif binatang karena Islam melarang menggambar makhluk hidup.
  • Didominasi gambar berbentuk lingkaran, sulur, dan garis pada sebagian besar motifnya.

Nilai-nilai Islam yang tertuang dalam kain batik juga dipenuhi dengan gambaran kearifan lokal Aceh. Hal ini menggambarkan dan mempromosikan toleransi dalam kehidupan sosial dan berisi ajaran agama untuk pengembangan diri.

Ceplok Gayo

Motif batik satu ini memiliki variasi warna yang berbeda-beda menggambarkan perbedaan dalam masyarakat yang perlu dihargai dan diterima. Dengan memakai kain Ceplok Gayo, pemakainya diharapkan memiliki pribadi yang kuat dan berpengang teguh pada agama dan tradisi. Selain itu juga untuk selalu memiliki toleransi dan hormat kepada sesama. Maka, motif Ceplok Gayo menggambarkan keindahan hidup bersama dengan damai.

Kerawang Tegak

Pada moti Kerawang Tegak menggambarkan seseorang yang memiliki kesadaran kuat atas Tuhan. Dengan warna putih yang melambangkan kesucian, kuning lambang kemuliaan, dan hitam melambangkan kekuatan serta ketulusan. Warna-warna ini tak hanya ditemukan pada kain, tetapi juga pada rumah adat Gayo Aceh. Dengan mengenakan kain ini, diharapkan dapat menunjukan pribadi yang religius, luhur dan memiliki kemurnian hati serta pikiran.

Kerawang Datar

Kerawang Datar merupakan motif yang melambangkan perwujudan nilai-nilai agama dalam interaksi sehari-hari dalam pekerjaan dan masyarakat. Motif ini melambangkan perdamaian, karakter mulia, memiliki pembawaan yang terkendali, dinamis, pantang menyerah serta bermanfaat bagi lingkungannya. Hal ini tergambar dengan penggunaan warna kuning yang melambangkan kemuliaan, dan merah melambangkan kekuatan serta ketahanan.

Pintu Aceh

Ada juga motif Pintu Aceh yang terinspirasi dari arsitektur tradisional Aceh yang memiliki pintu pendek tetapi bagian dalamnya cukup luas. Motif ini juga menggambarkan pribadi masyarakat Aceh yang selalu rendah hati dan sabar. Selain itu, motif ini juga menggambarkan bahwa masyarakat Aceh tidak mudah terbuka kepada orang asing tetapi tetap baik kepada siapapun yang mengenalnya. [Syifaa]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic