ThePhrase.id - Bagi Anda yang merasa gelisah, apatis atau bahkan merasa hampa sejak pandemi dimulai, Anda mungkin mengalami Languishing. Istilah ini pertama kali dikenalkan oleh Psikolog Corey Keyes pada 2002.
Foto: Ilustrasi Hampa (pexels.com photo by Engin Akyurt)
Sebagai upaya untuk memperjelas kondisi kesehatan mental, ia membagi kesehatan mental menjadi empat level:
Flourishing atau kesehatan mental baik
Kesehatan mental sedang
Languishing atau kesehatan mental buruk
Depresi
Languishing sering disebut sebagai tanda memburuknya kesehatan mental. Mungkin Anda tidak sedang mengalami krisis kesehatan mental yang besar atau mengalami tekanan yang luar biasa, tetapi hidup Anda mungkin juga tidak banyak merasakan kebahagiaan atau kepuasan.
Gejala
Untuk memahami lebih lanjut mengenai languishing berikut merupakan beberapa gejala yang mungkin dirasakan.
Anda merindukan kegembiraan, dan gairah yang dulu dimiliki.
Hidup tampaknya dipenuhi dengan gangguan kecil dan kebosanan yang berkepanjangan.
Tidak terlalu peduli dengan masa depan.
Merasa kehilangan sesuatu, tetapi Anda tidak tahu apa.
Selain itu, juga ada beberapa tanda psikologis dari languishing yang meliputi:
Anda merasa seperti telah "berpuncak" dalam hidup dan tidak lagi memiliki ruang untuk tumbuh.
Kecewa dengan diri Anda yang sekarang.
Masalah dan tantangan hidup tampaknya menumpuk begitu cepat.
Jarang memiliki pendapat yang kuat, jadi sering dipengaruhi oleh orang yang memiliki pendapat yang kuat.
Ada juga beberapa tanda dari segi sosial yang meliputi:
Merasa sulit untuk dekat dengan orang lain.
Tidak merasa terhubung dengan komunitas atau tujuan yang lebih besar.
Pekerjaan Anda tampaknya tidak ada gunanya, dalam skema besar.
Anda percaya bahwa tidak dapat mengandalkan orang lain selain diri
Languishing dan Depresi
Languishing, yang bukan merupakan diagnosis psikiatri, bisa menjadi pendorong atau berada berdampingan dengan depresi. Meski keduanya memiliki berbagai kemiripan, languishing dan depresi juga memiliki perbedaan.
Depresi dapat ditandai dengan gejala emosional, mental, perilaku dan fisiologis, termasuk kelelahan, tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, penurunan berat badan, pikiran negatif, perasaan negatif atau pikiran untuk bunuh diri. Languishing, memiliki beberapa gejala yang sama dengan depresi, seperti memiliki emosi negatif. Tapi languishing juga ditandai dengan rasa tidak bisa untuk mengendalikan hidup, merasa seperti tidak dapat tumbuh atau berubah dan tidak terlibat dengan komunitas, termasuk dengan teman atau keluarga.
Meskipun languishing tidak dianggap sebagai gangguan kesehatan mental, itu masih bisa menjadi tantangan dan bahkan mungkin lebih sulit daripada mengalami depresi bagi sebagian orang.
Melansir The Conversation, sebuah penelitian yang membandingkan pengalaman orang dengan gangguan kesehatan mental dengan mereka yang mengalami rasa hampa tersebut menemukan bahwa orang yang languishing lebih mungkin tidak tahu apa yang mereka inginkan dari kehidupan, menemukan bahwa menetapkan tujuan untuk waktu dekat tidak membantu atau tidak mengambil tindakan saat menghadapi kesulitan.
Di sisi lain, orang-orang dengan depresi, kecemasan dan bahkan ketergantungan alkohol merasa lebih mungkin untuk menemukan perencanaan membantu, mengambil tindakan untuk memperbaiki situasi mereka dan mengetahui hasil apa yang mereka inginkan dari hidup mereka.
Languishing dapat dipengaruhi semua aspek kehidupan, termasuk hubungan romantis hingga karier. Dengan demikian, jarang memiliki satu penyebab spesifik. Sebaliknya, kombinasi berbagai faktor sering menyebabkan languishing.
Cara Mengatasi
Penelitian menunjukkan bahwa menemukan cara untuk terhubung dengan komunitas dapat membantu orang yang mengalami languishing. Ini bisa dalam bentuk apa pun, seperti melakukan tindakan kebaikan untuk orang lain, seperti membuatkan seseorang minuman, membantu rekan kerja di tempat kerja atau bahkan menjadi sukarelawan.
Teknik lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan termasuk berlatih bersyukur dan merenungkan apa yang berjalan baik dalam hidup dan mencoba menggunakan lebih sedikit bahasa negatif dalam kehidupan sehari-hari.
Mencari pengalaman positif secara aktif, seperti pengalaman yang memungkinkan Anda merasakan hubungan dengan orang yang dicintai, teman, atau bahkan orang asing, juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi rasa languishing.
Jika hal-hal tersebut kurang membantu, lakukan konsultasi dengan psikolog. [nadira]