regionalBatik

Mengenal Motif Batik Slobog yang Memiliki Simbol Duka dan Harapan

Penulis Ashila Syifaa
Sep 08, 2025
Kain Batik motif Slobog. (Foto: Wikimedia Commons/National Museum of World Cultures)
Kain Batik motif Slobog. (Foto: Wikimedia Commons/National Museum of World Cultures)

ThePhrase.id - Batik Slobog sempat viral karena dikenakan oleh Gustika Jusuf, cucu dari Proklamator Bung Hatta, saat menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Istana Negara. Bukan sekadar corak biasa, nyatanya motif Slobog ini sarat akan makna dan filosofi yang selama ini digunakan untuk suasana duka.

Penggunaan Batik Slobog oleh Gustika Jusuf menunjukkan bahwa batik tersebut menjadi medium untuk silent protest yang menyiratkan keprihatinan mendalam terhadap kondisi negara ini. 

Lalu, apa sebenarnya makna dan filosofi Batik Slobog?

Perkembangan Batik Slobog berawal dari Solo dan Yogyakarta yang berkaitan erat dengan tradisi keraton dan nilai budaya Jawa. Dalam bahasa Jawa, "Slobog" berarti "longgar" atau "tidak terkait." Hal ini mencerminkan filosofi kelapangan hati, keikhlasan, dan pelepasan dari ikatan duniawi.

Batik ini sudah ada sejak masa kerajaan Mataram dan biasa digunakan dalam upacara adat dan ritual, terutama sebagai simbol harapan agar arwah yang meninggal mendapatkan perjalanan yang lancar ke alam selanjutnya.

Selain itu, batik ini juga melambangkan kesabaran, keteguhan hati, dan penerimaan takdir dalam menjalani kehidupan.

Dalam budaya Jawa, Batik Slobog juga digunakan sebagai alas atau penutup jenazah dan pakaian pelayat. Hal ini melambangkan penghormatan dan doa kepada orang yang telah meninggal. Batik Slobog juga menjadi simbol penghormatan terhadap tradisi dan nilai-nilai budaya Jawa yang menekankan kesederhanaan, keteguhan, dan harmoni.

Motifnya sederhana dengan pola geometris kotak besar, garis-garis yang saling terhubung, serta ragam hias yang konsisten dan berulang, menggambarkan siklus kehidupan dan perjalanan spiritual manusia. Meski berkonotasi dengan duka, dalam perkembangannya Batik Slobog juga banyak dipakai dalam desain modern sebagai bentuk pelestarian budaya dengan filosofi yang tetap dijaga.

Batik Slobog adalah kain tradisional Jawa yang kaya makna spiritual dan budaya, menjadi simbol duka sekaligus harapan, penghormatan terhadap kehidupan dan kematian, serta keteguhan hati dalam menjalani hidup.

Sehingga, makna dari Batik Slobog ini memang ditujukan untuk digunakan dalam suasana duka ketika ada orang yang meninggal. Maka dari itu, masyarakat perlu mengetahui makna dan filosofi dari sebuah motif batik agar tidak salah memakai motif.

Di sisi lain, kehadiran Gustika Jusuf yang mengenakan Batik Slobog dalam acara perayaan kemerdekaan menjadi sebuah simbol berduka atas negara dan bentuk doa dan harapan.

“Merayakan adalah memanjatkan doa dan harapan, sebagaimana makna kain Slobog itu sendiri, yang mengingatkan pada batas antara yang pergi dan yang tinggal; yang dimaknai sebagai doa akan keselamatan dalam ‘peralihan.’ Simbol bahwa dari duka pun kita bisa menyemai harapan,” tulis Gustika Jusuf melalui unggahannya di Instagram. [Syifaa]

Tags Terkait

Artikel Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic