ThePhrase.id - Batik bukan sekadar kain bermotif, tapi merupakan karya seni dengan nilai tinggi yang proses pembuatannya telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia sejak dahulu. Pembuatan batik kaya akan makna serta memiliki proses panjang dengan 12 tahapan.
Karya seni batik dihasilkan oleh para pengrajin yang melukis langsung dengan tangan, menggunakan alat, bahan, serta teknik khusus yang diwariskan secara turun-temurun.
Batik diperkirakan sudah ada di Indonesia sejak abad ke-18, pada masa Kerajaan Majapahit, dan pada waktu itu hanya dipakai oleh kalangan bangsawan serta istana. Nama "batik" berasal dari bahasa Jawa, yaitu dari kata "amba" yang berarti lebar dan "tik" yang berarti titik. Dengan demikian, batik adalah motif yang terdiri dari titik-titik yang menghasilkan gambar pada sehelai kain yang lebar.
Seiring berkembangnya zaman, batik tak lagi hanya digunakan di lingkungan istana, namun menyebar di kalangan masyarakat luas hingga diakui dunia.
Dengan berkembangnya batik, kini karya batik tak hanya dihasilkan menggunakan satu teknik saja, terdapat beberapa teknik seperti batik cap hingga batik cetak atau print. Namun, batik menggunakan teknik tradisional masih terus dilestarikan yaitu batik tulis.
Proses dari pembuatan batik tulis ini membutuhkan tangan yang ahli dan profesional karena pola yang digambarkan memiliki motif-motif yang detail.
Tak hanya itu, dalam membuat batik tulis membutuhkan kesabaran yang sangat tinggi, karena untuk menghasilkan satu kain terdapat proses yang panjang hingga dapat memakan waktu berbulan-bulan. Lalu apa saja langkah dan tahapan dalam pembuatan batik ini?
Sebelum memulai proses pembuatan, beberapa alat kebutuhan membatik perlu disiapkan, seperti menyiapkan kain mori, canting, dan lilin batik. Setelah semua siap, terdapat 12 tahapan dalam membuat batik.
1. Nyungging
Nyungging adalah tahap awal dalam proses pembuatan batik tulis yang berarti menggambar motif atau pola batik pada selembar kertas. Proses ini serupa dengan membuat sketsa karya seni lainnya. Biasanya nyungging memakan waktu antara 15 menit hingga 1 jam, namun untuk pola batik dengan tema khusus, seniman bisa menghabiskan waktu hingga satu minggu untuk membuat beberapa desain dan memilih yang terbaik.
2. Njaplak
Setelah pola selesai, tahap berikutnya adalah njaplak, yakni menyalin pola dari kertas ke kain. Karena tekstur kain berbeda dengan kertas, menggambar di kain lebih sulit dan tidak bisa dihapus seperti pada kertas. Oleh karena itu, biasanya digunakan pensil yang tipis seperti HB atau H, serta dibuat garis bantu (grid) agar hasilnya rapi dan presisi.
3. Nglowong
Nglowong adalah proses utama dalam membuat batik tulis, yaitu menggambar garis luar pola dengan lilin menggunakan canting, sebuah alat kecil seperti teko dengan ujung lancip. Lilin panas yang digunakan harus segera digerakkan agar tidak mengeras dan hasilnya tetap halus, sehingga membutuhkan gerakan tangan yang berasal dari sendi bahu untuk hasil terbaik.
4. Ngiseni
Tahap ngiseni berarti mengisi bagian dalam pola yang kosong dengan lilin. Misalnya dalam motif bunga, kelopak akan diisi penuh lilin agar tidak terkena warna saat pencelupan, sehingga motif terbentuk dengan jelas dalam bentuk siluet.
5. Nyolet
Pada tahap nyolet, pewarnaan diberikan pada bagian kain tertentu sesuai dengan motif. Pewarnaan ini memberi sentuhan warna pada bagian-bagian yang ingin ditonjolkan sebelum pencelupan utama.
6. Mopok
Mopok adalah proses menutupi bagian pola yang tidak ingin diberi warna dengan lilin menggunakan kuas yang lebih lebar, sehingga prosesnya lebih cepat dibanding menggunakan canting.
7. Nembok
Nembok mirip dengan mopok tapi dilakukan pada latar belakang kain untuk melindungi bagian yang tidak ingin diwarnai. Tujuannya adalah agar area tersebut tetap berwarna aslinya setelah pencelupan.
8. Ngelir/Nyelup
Ngelir atau nyelup adalah proses pencelupan kain batik ke dalam pewarna. Kain direndam dalam bak berisi pewarna dengan warna-warna yang biasa digunakan seperti coklat, hijau tua, ungu tua, dan merah, kemudian dijemur hingga kering.
9. Nglorod
Nglorod adalah proses meluruhkan lilin dari kain batik dengan mencelupkannya ke air mendidih. Setelah lilin terangkat, kain dikeringkan kembali.
10. Ngrentesi
Tahap ngrentesi adalah memberi hiasan berupa titik-titik atau garis-garis kecil pada motif dengan canting kecil. Proses ini bersifat artistik dan bisa dikerjakan sesuai intuisi pembatik.
11. Nyumri
Nyumri atau nyumik adalah proses menutup kembali beberapa bagian kain dengan lilin lalu dicelup lagi ke pewarna untuk warna terakhir, kemudian dijemur.
12. Nglorod (final)
Terakhir, nglorod dilakukan kembali untuk menghilangkan seluruh lilin dari kain batik. Setelah proses ini selesai dan kain dikeringkan, batik tulis pun siap untuk digunakan dan dinikmati hasilnya. [Syifaa]