ThePhrase.id – Belakangan ini banyak perbincangan mengenai sampo SLS dan non-SLS, banyak yang menyebutkan bahwa sampo non-SLS lebih baik untuk digunakan. Namun apakah itu benar dan apa perbedaan di antara keduanya?
Apa itu SLS?
SLS atau Sodium Lauryl Sulfate adalah jenis surfaktan yang biasa digunakan sebagai bahan pembersih dan pembentuk busa. Bahan ini umum ditemukan dalam kandungan produk sampo, sabun, pasta gigi, dan deterjen.
Fungsi utamanya adalah untuk membersihkan, seperti kotoran yang tak bisa larut dalam air, SLS akan mengangkat atau mengambil kotoran dan membentuk seperti bola. Hal tersebut mempermudah agar kotoran dapat dibilas dengan air.
Selain SLS ada juga beberapa bahan yang sering ditemukan, yaitu SLES atau Sodium Laureth Sulfate dan ALS dan Ammonium Lauryl Sulfate. Ketiganya memiliki kemampuan yang serupa dalam membersihkan dan membentuk busa.
Lalu apakah produk sampo yang memiliki kandungan ini berbahaya?
Sebenarnya tidak pernah ada larangan untuk menggunakan SLS dalam produk perawatan rambut. SLS masih umum dan ditemukan di kebanyakan sampo pasaran. Hanya saja kadar atau konsentrasinya yang dibatasi pada setiap produknya.
“SLS ini bukan racun. Produk yang pakai SLS, termasuk sampo, pasti mengikuti standar BPOM dan sudah lolos uji. Lalu, BPOM punya daftar ingredients yang kita boleh dan tak boleh pakai. SLS ada dalam daftar kandungan yang boleh digunakan,” jelas pakar rambut dari Unilever, Christina Yusuf.
Jadi selama produk sudah lolos uji BPOM, maka kadar dan konsentrasinya sudah disesuaikan dengan standar dan aman digunakan.
Sebaliknya, sampo tanpa SLS merupakan produk perawatan rambut yang tidak mengandung Sodium Lauryl Sulfate. Kini sampo tanpa SLS sudah banyak ditemukan di pasaran sehingga semakin banyak pilihan sampo yang cocok untuk masing-masing tipe rambut.
Meskipun banyak perdebatan bahwa sampi tanpa SLS lebih aman digunakan, masing-masing produk memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri:
Kelebihan:
Kekurangan:
Kelebihan:
Kekurangan:
[Syifaa]