ThePhrase.id - Mengatasi jerawat adalah sebuah pencapaian tersendiri. Banyak orang harus melalui perjalanan panjang yang melibatkan konsultasi dengan dokter kulit, penggunaan krim dan obat-obatan khusus, hingga menyamarkan masalah kulit tersebut dengan produk kosmetik. Namun, meski jerawat berhasil dihilangkan, bekas yang ditinggalkannya sering kali menjadi masalah baru yang memengaruhi penampilan dan kepercayaan diri.
Bekas jerawat tidak hanya sekadar noda biasa. Bekas tersebut terbentuk akibat proses inflamasi di kulit yang mengganggu struktur kolagen, membuatnya sulit untuk pulih secara alami. Menurut para ahli dermatologi, semua jenis bekas jerawat sebenarnya bisa dirawat. Namun, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, penting untuk memahami jenis bekas jerawat yang dimiliki dan memilih metode perawatan yang sesuai.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai tiga jenis bekas jerawat, penyebabnya, dan cara terbaik untuk mengatasinya.
1. Bekas Jerawat Atrofik: Cekungan di Kulit yang Sulit Hilang
Bekas jerawat atrofik adalah salah satu jenis yang paling umum, ditandai dengan cekungan pada permukaan kulit. Hal ini terjadi karena inflamasi yang merusak kolagen dan elastin, sehingga jaringan kulit tidak dapat pulih sepenuhnya. Ada tiga subkategori dari bekas atrofik ini:
Cara Merawat Bekas Atrofik:
Mengatasi bekas atrofik membutuhkan perawatan yang fokus pada regenerasi kolagen. Beberapa metode yang disarankan oleh para dermatolog meliputi:
Untuk bekas yang lebih ringan, produk topikal seperti retinoid dan alpha hydroxy acids (AHAs) dapat digunakan untuk meningkatkan tekstur dan elastisitas kulit.
2. Bekas Jerawat Hipertrofik: Jaringan Parut yang Menonjol
Berbeda dengan bekas atrofik, bekas hipertrofik muncul sebagai jaringan parut yang menonjol di atas permukaan kulit. Bekas ini biasanya terjadi karena produksi kolagen yang berlebihan selama proses penyembuhan. Pada beberapa kasus, bekas ini dapat berkembang menjadi keloid, yaitu jaringan parut yang tumbuh melampaui batas luka awal.
Bekas hipertrofik lebih sering terjadi pada individu yang memiliki kecenderungan genetik terhadap peradangan atau menderita gangguan autoimun. Bekas ini sering kali terlihat lebih besar dan lebih menonjol, sehingga memerlukan penanganan khusus.
Cara Merawat Bekas Hipertrofik:
3. Bekas Jerawat Berpigmen: Noda Gelap yang Mengganggu
Bekas berpigmen lebih dikenal sebagai hiperpigmentasi pascainflamasi, ditandai dengan munculnya noda gelap atau merah pada kulit. Bekas ini terjadi karena produksi melanin berlebih di area yang meradang, sering kali dipicu oleh paparan sinar matahari atau kebiasaan memencet jerawat.
Meskipun bekas berpigmen tidak mengubah tekstur kulit, kehadirannya tetap bisa mengganggu penampilan, terutama jika muncul bersamaan dengan bekas atrofik atau hipertrofik.
Cara Merawat Bekas Berpigmen:
Untuk memudarkan noda gelap, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:
Meskipun ada banyak produk dan perawatan yang tersedia di pasaran, tidak semua bekas jerawat dapat diatasi di rumah. Bekas yang dalam atau luas membutuhkan intervensi profesional untuk mendapatkan hasil yang optimal. Konsultasi dengan dermatolog memungkinkan Anda mendapatkan rencana perawatan yang sesuai dengan kondisi kulit.
“Tidak ada bekas jerawat yang tidak bisa diatasi,” ujar Dr. Naana Boakye, seorang dermatolog bersertifikat. Dengan kombinasi perawatan di klinik dan penggunaan produk perawatan di rumah, kulit dapat menjadi lebih sehat dan merata. [Syifaa]