ThePhrase.id - Siapa yang tak kenal dengan Rambu Solo tradisi upacara kematian suku Toraja yang disebut-sebut termahal di dunia? Siapa sangka dalam upacara ini kerbau menjadi hewan spesial melambangkan status sosial yang harganya mencapai miliaran dan terus dilestarikan.
Upacara Rambu Solo ini merupakan tradisi suku Toraja yang mendiami sebagian besar wilayah Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Toraja Utara di Provinsi Sulawesi Selatan. Tradisi ini telah turun menurun dilaksanakan sejak ratusan tahun lalu di Tana Toraja. Setiap keluarga yang ditinggalkan berupaya untuk dapat menghadirkan kerbau sebagai bentuk persembahan.
Dalam bahasa Toraja, mereka menyebutnya tedong. Semakin banyak tedong yang disiapkan maka semakin menunjukan status sosial dari keluarga tersebut. Jumlah yang disiapkan pun tidak sedikit bahkan dapat mencapai hingga ratusan ekor.
Jenis dan kasta kerbau
Tak semua jenis kerbau dapat diikutsertakan dalam upaca kematian ini. Ada sepuluh jenis kerbau yang dilestarikan di wilayah Tana Toraja, setiap jenis masing-masing memiliki kastanya.
Kasta rendah
Melansir indonesia.go.id, pada kasta paling rendah terdapat tedong bulan dan tedong sambao, kedua kerbau ini memiliki ciri yang didominasi oleh putih dengan bercak kelabu pada tubuhnya.
Kemudian, tedong tekken langi atau kerbau tongkat langit yang memiliki tanduk seolah menusuk ke langit di mana tanduk kiri menjulang ke atas sedangkan tanduk kanan mengarah ke bawah.
Terdapat tedong sekko atau kerbau yang memiliki tanduk mengarah ke bawah, hingga hampir menyentuh lehernya. Terakhir, terdapat tedong balian yang memiliki tanduk kanan dan kiri yang memanjang hingga dua meter.
Tak hanya itu, ada juga jenis kerbau yang bertubuh kekar dan kokoh, sering digunakan untuk bertarung yaitu, tedong pudu’ yang merupakan kerbau berwarna hitam pekat, tedong todi’ memiliki bercak putih di dahi atau kepala dan di antara tanduknya. Untuk harga jenis tersebut di kalangan peternakan di Toraja dihargai antara Rp40 juta hingga Rp200 juta per ekornya.
Kasta tinggi
Kasta teratas diduduki oleh tiga jenis kerbau yaitu loyong boko’, tedong bonga, dan tedong saleko. Ketiganya memiliki ciri yang serupa yaitu didominasi oleh warna putih dan bercorak hitam di kepala, perut, atau pundak dan sebagian kaki.
Harga untuk jenis kerbau ini, di kalangan peternakan dapat mencapai Rp400 juta hingga Rp500 juta per ekornya.
Selain ketiga jenis kerbau tersebut, terdapat jenis kerbau yang hargnya luar biasa mencapai Rp1 miliar hingga Rp1,5 miliar, yaitu jenis tedong saleko yang memiliki tanduk warna putih gading dan mata putih.
Pada umumnya, tedong saleko dicari oleh keluarga kalangan bangsawan atau kaum atas Toraja untuk melaksanakan Upacara Rambu Solo. [Syifaa]