lifestyleFood

Menjelajah Sejarah dan Manisnya Cokelat di Museum Chocolate Monggo Yogyakarta

Penulis Firda Ayu
Feb 13, 2025
Suasana depan Museum & Factory Chocolate Monggo (Foto:dok.ThePhrase.id)
Suasana depan Museum & Factory Chocolate Monggo (Foto:dok.ThePhrase.id)

ThePhrase.id – Valentine identik dengan cokelat yang kerap disebut sebagai simbol manisnya cinta. Daripada hanya memberi sekotak cokelat, bagaimana jika tahun ini merayakannya dengan menjelajahi sejarah dan kelezatan cokelat langsung di Museum Chocolate Monggo, Yogyakarta.

ThePhrase.id berkesempatan mengunjungi Museum & Factory Chocolate Monggo pada 7 Februari 2025 lalu, sekaligus mencoba langsung aktivitas seru membuat chocolate mendiant. Seperti apa keseruannya? 

Di museum yang berlokasi di Jalan Tugu Gentong, Sribitan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta ini kamu akan menyelami sejarah panjang cokelat, proses pembuatannya, hingga merasakan pengalaman langsung dalam menciptakan cokelat khas Monggo.

Menjelajah Sejarah dan Manisnya Cokelat di Museum Chocolate Monggo Yogyakarta
Joglo Chocolate Monggo (Foto:dok.ThePhrase.id)

Begitu tiba di lokasi, kami disambut dengan arsitektur khas Jawa. Sebuah Joglo tradisional berdiri megah, mencerminkan harmoni antara budaya lokal dan pembuatan cokelat dengan alunan lembut musik gamelan yang melengkapi suasana.

Di dalam museum, Theo, sang pemandu mengajak pengunjung untuk menyaksikan proses panjang transformasi biji kakao menjadi cokelat yang lezat. Dimulai dari tahap-tahap pengolahan seperti pemanggangan, penggilingan, hingga pencetakan cokelat. 

Menariknya, Chocolate Monggo berkomitmen menggunakan kakao hasil kerja sama dengan petani lokal, memastikan kualitas terbaik dalam setiap batang cokelat yang diproduksi.

Menjelajah Sejarah dan Manisnya Cokelat di Museum Chocolate Monggo Yogyakarta
Proses pengolahan cokelat di Museum & Factory Chocolate Monggo (Foto:dok.ThePhrase.id)

Di sini juga dijelaskan mengenai beragam cokelat dengan tingkat kepekatan berbeda, seperti white chocolate,milk chocolate yang lembut hingga dark chocolate yang punya kadar kakao tinggi, semuanya memiliki cita rasa khas yang kaya dan autentik.

Pastikan kalian mendengarkan penjelasan pemandu ya, karena akan ada hadiah cokelat bagi kamu yang dapat menjawab pertanyaan yang diberikan pemandu. Mengakhiri sesi kunjungan, kamu akan diajak berkunjung ke toko Chocolate Monggo yang terletak di seberang museum. 

Bagi yang mengambil paket ‘Mendiant Creating Experience’ di toko cokelat inilah bagian paling seru dari kunjungan ini dimulai. Kamu akan diajak untuk membuat cokelat mendiant, sejenis cokelat khas Eropa yang dihias dengan aneka kacang dan buah kering.

Menjelajah Sejarah dan Manisnya Cokelat di Museum Chocolate Monggo Yogyakarta
Mendiant Creating Experience di Museum & Factory Chocolate Monggo (Foto:dok.ThePhrase.id)

Setelah menggunakan apron dan hand sanitizer, pemandu mulai menginstruksikan pengunjung untuk menuangkan cokelat leleh ke dalam cetakan sesuai bentuk yang diinginkan. Setelah itu, kamu bisa menghiasnya dengan pilihan topping seperti almond, cashew, hingga kismis. 

Sensasi membuat cokelat mendiant sendiri ini tentu menjadi pengalaman seru nan menyenangkan.

Sejarah Chocolate Monggo

Bukan sekadar merek cokelat biasa, Chocolate Monggo didirikan pada 2005 oleh Thierry Detournay, seorang warga Belgia yang ingin menghadirkan cokelat premium dengan bahan baku dari Indonesia. Dengan semangat inilah Chocolate Monggo tumbuh menjadi pelopor cokelat artisan di Yogyakarta. 

Menariknya, nama Monggo sendiri ia ambil karena rasa sukanya pada budaya Jawa yang ramah dan masyarakatnya yang kerap menyapa Thierry dengan kata ‘Monggo’.

Kecintaan Thierry pada cokelat membawanya berjualan Chocolate Monggo di pasar pagi menggunakan Vespa dan kini ia berhasil mengembangkan Monggo dengan pabrik modern dan museum edukatif yang menarik wisatawan dari berbagai penjuru.

Menjelajah Sejarah dan Manisnya Cokelat di Museum Chocolate Monggo Yogyakarta
Vespa pink milik Thierry dan berbagai packaging Chocolate Monggo (Foto:dok.ThePhrase.id)

Tak mulus, perjalanan Chocolate Monggo juga penuh tantangan, terutama ketika gempa besar melanda Yogyakarta pada 2006 dan pandemi COVID-19 yang sempat menghantam industri cokelat. Namun, semangat untuk terus berkembang membawa Monggo terus bangkit.

Di Museum & Factory Chocolate Monggo kamu tak hanya menikmati cokelat, tetapi juga memahami proses panjang dan sejarah cokelat dengan cara menyenangkan sekaligus edukatif.

Bagi pencinta cokelat atau siapa pun yang ingin menikmati wisata kuliner unik di Yogyakarta, Museum Chocolate Monggo adalah destinasi yang patut diperhitungkan. 

Museum ini buka setiap hari dengan jam operasional Senin-Kamis pukul 09.00–17.00 dan Jumat-Minggu pukul 09.00–18.00. 

Jadi, kapan giliranmu menjelajahi sejarah dan manisnya cokelat di Museum & Factory Chocolate Monggo? [fa]

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic