trending

Menkeu Purbaya Libatkan Hacker Indonesia Perkuat Keamanan Siber Coretax, Pernah Dilatih di Rusia 6 Bulan

Penulis Rangga Bijak Aditya
Oct 26, 2025
Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Purbaya Yudhi Sadewa (tengah). (Foto: Kemenkeu Foto/Biro KLI - Leonardus Oscar H. C.)
Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Purbaya Yudhi Sadewa (tengah). (Foto: Kemenkeu Foto/Biro KLI - Leonardus Oscar H. C.)

ThePhrase.id - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa menggandeng para hacker (peretas) Indonesia yang telah memiliki reputasi internasional sebagai langkah memperkuat sistem keamanan siber pada platform Coretax

Ia mengungkapkan bahwa para hacker tersebut direkrut untuk menguji keamanan sistem Coretax serta infrastruktur digital lembaga keuangan agar lebih tangguh menghadapi potensi serangan siber.

“Kita juga sudah panggil hacker kita, yang jago-jago orang Indonesia ya, bukan orang asing, yang jago-jago. Anda jangan kira loh, orang Indonesia tuh hackernya jago-jago banget, di dunia juga ditakutin rupanya,” ujar Purbaya dalam media briefing di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Jumat (24/10).

“Saya panggil yang ranking-ranking dunia itu, yang jagoan, kita bayar sih, bantuin saya. Jadi sudah di test, udah lumayan,” tambahnya.

Purbaya menjelaskan, Coretax sendiri telah dikembangkan selama empat tahun oleh pihak asing. Namun, menurutnya, pengawasan mutu proyek tersebut tidak berjalan optimal sehingga sejumlah masalah kritis tidak terselesaikan.

“Kesimpulannya yang saya bilang tadi, dari problem kritis yang sering dialami pengguna, itu sudah cukup banyak terasa sih, sesuai dengan target awal kita ya, target awal anak buah saya sih, karena depan bisa diberesin, tengah bisa diberesin, yang di bawah yang gak bisa,” imbuhnya.

Purbaya bahkan menuturkan pengalaman menarik saat timnya meninjau langsung sistem Coretax. Ia menyebut, kualitas pemrograman yang ditemukan tidak sesuai dengan standar yang diharapkan.

Ia menilai bahwa dalam proyek teknologi, Indonesia kerap “dikibulin” (ditipu) oleh pihak asing yang dianggap lebih unggul, padahal kemampuan talenta lokal tidak kalah hebat.

Menkeu juga berbagi kisah mengenai perekrutan para hacker lokal. Menurutnya, banyak di antara mereka justru tidak memiliki latar pendidikan formal yang panjang, namun sangat mahir dalam jaringan dan keamanan siber. Salah satu di antaranya bahkan pernah menangani sistem di Kemenkopolhukam.

“Kalau orang sekolah memang pasti nggak bisa jadi hacker, karena pikirnya terstruktur. Kalau dia (yang direkrut) enggak,” tukasnya.

Purbaya memastikan bahwa hacker andalannya tersebut dapat ia percaya karena pernah mendapat pelatihan khusus di Rusia selama enam bulan, serta pernah bekerja sama di LPS dan Kementerian Maritim dan Investasi.

Selain itu, Purbaya juga pernah bekerja sama dengan satu grup hacker beranggotakan delapan orang yang masuk peringkat enam besar dunia.

“Jadi mereka biasa dipakai ngehack untuk tes Google dan lain-lain besar-besar. Ya udah, datang ke tempat saya,” ungkapnya. (Rangga)

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic