Menko Polhukam: Pemilu Tidak Akan Ada Penundaan

ThePhrase.id – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Republik Indonesia Moh. Mahfud MD, menyatakan tidak akan ada penundaan dalam penyelenggaraan pemilu dan akan dilaksanakan tepat pada waktunya. Hal tersebut disampaikan dalam acara Cangkrukan Menko Polhukam di Surabaya, Selasa (28/2).

“Pemilu akan dilakukan sesuai dengan kalender konstitusi, 5 tahun sekali, tidak ada perpanjangan, tidak ada penundaan,” ucap Mahfud. Mahfud mengatakan bahwa dirinya merupakan salah seorang yang bertanggung jawab agar pemilu berjalan dengan baik. Untuk itu ia ingin memastikan kepada masyarakat bahwa pemerintah saat ini mempersiapkan Pemilu 2024 dengan bersungguh-sungguh. Menko Polhukam menuturkan, pemilu harus dibekali dengan revolusi mental. Hal ini juga sudah dilakukan Presiden Joko Widodo saat akan menjadi presiden, yang menawarkan revolusi mental demi tujuan memperbaiki Indonesia.

“Apakah revolusi mental itu? Adalah cara pandang, cara kita memandang, menganalisis, memahami, dan menentukan langkah ‘nih, Indonesia mau ke sana’,” tuturnya. Banyak hal yang perlu dipahami agar revolusi mental ini dapat diraih, seperti langkah kerja, tahapan-tahapannya, mengorganisasikannya, cara pandang, cara kerja, dan juga cara hidup. Cara hidup yang dimaksud yakin mengetahui tujuan hidup dan apa yang harus dilakukan.

Tiga Hal yang Menyertai Revolusi Mental

Mahfud MD menyebutkan ada tiga hal yang menyertai dasar dari revolusi mental, yaitu integritas, etos kerja, dan gotong royong. Integritas dimaksudkan dengan apa yang diinginkan, kemudian dilaksanakan hingga tercapai.

“Integritas itu artinya kejujuran. Kita ngomong dan kita laksanakan dengan baik. Itu satu, akhlak. Yang kedua etos kerja. Integritas, etos kerja, gotong royong, ini pilar-pilar dari revolusi mental itu,” tutur Mahfud. Kejujuran, lanjut Mahfud, dan kesungguhan untuk melaksanakan kerja secara baik merupakan bagian dari integritas yang harus dimiliki. Kemudian etos kerja, yaitu nilai-nilai dan semangat yang mendasari tujuan dari apa yang dikerjakan. “Bekerja yang benar, jangan nipu-nipu, jangan korupsi, jangan manipulasi yang tidak sehat. Karena apa? Engkau harus melihat seakan-akan engkau akan mati besok,” imbuhnya. Mahfud mengingatkan kepada semuanya untuk selalu bekerja demi keperluan pribadi sebagai bekal untuk ibadah kepada Allah, yang di dalam implementasinya harus bergotong-royong. “Gotong-royong itu saling bersatu, saling menolong dengan semangat kebersatuan, bersatu untuk Indonesia,” tandas Mahfud MD. (Rangga)