auto

Menpora Mengundurkan Diri, Exit Strategy Reshuffle Jokowi?

Penulis Ahmad Haidir
Feb 28, 2023
Menpora Mengundurkan Diri, Exit Strategy Reshuffle Jokowi?
ThePhrase.id - Di tengah isu reshuffle kabinet yang terus meredup, setelah sempat menghangat pasca deklarasi Anies Baswedan sebagai capres Partai Nasdem, tiba-tiba seorang menteri dikabarkan mengundurkan diri dari kabinet Jokowi. Menteri itu adalah Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, yang mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Joko Widodo dengan alasan ingin fokus membenahi olahraga sepak bola, setelah terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia).

Zainudin terpilih sebagai Waketum PSSI bersama Ratu Tisha Destari, Waketum II mendampingi Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI periode 2023 – 2027. Pengurus baru PSSI ini terpilih dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) PSSI pada 16 Februari 2023 lalu.

Kholis Malik, Ketua DPP Partai Golkar. Foto: Istimewa


“Tentu tak adil bagi saya sebagai menteri olahraga yang mengurusi banyak cabor kemudian akan fokus dan konsentrasi ke olahraga itu saja,” kata Zainudin beralasan pada minggu lalu (22/2). Zainudin mengaku sudah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo perihal kemunduran dirinya itu terkait keinginannya untuk konsentrasi pada satu cabor saja.

Jokowi sendiri mengakui sudah menerima pengunduran diri itu secara informal tetapi belum secara resmi. “Secara resmi belum, tertulis belum, Informal sudah,” kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan soal ini. Jokowi enggan berbicara lebih lanjut mengenai pergantian Menpora tetapi berjanji akan mengumuman ke publik setelah Zainudin resmi mengundurkan diri.

Meninggalkan kursi menteri, ada apa?

Meskipun Zainudin sudah menyebutkan alasannya, namun tetap saja pengunduran diri ini memunculkan sejumlah pertanyaan. Jika alasannya untuk fokus mengurus sepak bola Tanah Air dan tidak mengganggu kewajiban sebagai menteri, maka yang harus mundur duluan tentunya Erick Thohir karena dia adalah ketua umum yang juga seorang menteri. Faktanya, Erick memilih untuk memangku keduanya, Menteri dan Ketua Umum PSSI, dan tidak ada kabar Erick akan mundur dari posisinya sebagai Menteri BUMN setelah terpilih menjadi Ketua Umum PSSI.

Demikian juga dari sisi karier, tentu saja menteri lebih prestisius daripada wakil ketua umum PSSI. Namun Zainudin memilih mundur dari posisi menteri untuk dapat berkonsentrasi sebagai waketum PSSI. Karena itu kemudian muncul dugaan apakah posisi menteri yang akan ditinggal Zainudin itu dalam rangka memberi ruang kepada salah satu kader partai tertentu karena ada deal-deal tertentu menjelang pemilu.

“Tidak sejauh itulah,” kata Kholis Malik, Ketua DPP Partai Golkar kepada Thephrase.id, Selasa (28/2). Kholis menegaskan pengunduran diri Zainudin murni keinginannya sendiri dan sudah dikomunikasikan dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Airlangga pun sudah menyetujuinya dan meminta yang bersangkutan untuk menjalani proses resmi pengunduran dirinya kepada Presiden Joko widodo.

Kholis juga membantah jika kursi menteri yang akan ditinggalkan Zainudin akan diisi oleh kader partai lain. Menurutnya, DPP Partai Golkar sudah menyiapkan 4 nama yang akan diajukan ke Presiden untuk menggantikan Zainudin Amali sebagai Menpora. Dari empat nama itu ada nama Dave Laksono dan Ahmad Doli Kurnia. Karena itu, kata Kholis pengunduran diri Menpora ini tidak ada hubungan apa-apa dengan dinamika politik saat ini, termasuk pertemuan Surya Paloh dan Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu, setelah ada isu kencang reshuffle kabinet pasca Nasdem mendaklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres.

“Itu hanya asumsi pengamat dan analis politik saja, di internal kita tidak ada hal yang luar biasa semua berjalan biasa saja. Kita memiliki banyak kader yang siap menggantikan kader-kader kita di posisi-posisi strategis,” tegas Kholis.

Isu reshuffle yang melandai

Menpora, Zainudin Amali. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden


Tanggal 3 Oktober 2022, Anies Baswedan dideklarasikan sebagai sebagai Capres oleh Nasdem. Pasca deklarasi itu berhembus kencang Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinetnya. Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto beberapa kali melontarkan pernyataan agar parpol yang mencalonkan sosok 'Antitesis Jokowi' memiliki kesadaran politik untuk menarik diri dari koalisi pemerintahan. Bahkan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengusulkan agar Jokowi mengevaluasi dan mereshuffle dua menteri dari Partai Nasdem. Keduanya yaitu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Siti Nurbaya Bakar.

“Satu kinerjanya, dua termasuk partainya. Kalau memang gentle betul sudah seperti itu, akan lebih baik untuk menteri-menterinya mengundurkan diri,” kata Djarot tentang alasan reshuffle itu, Selasa ( 3/1).

Jokowi sendiri sempat memberi sinyal akan melakukan reshuffle pada tahun 2023 ini, meskipun tidak menjelaskan kepastian waktunya.

“Ya tunggu saja. Nanti akan dikabarkan,” ujar Jokowi, awal Januari lalu.

Namun setelah Ketua Partai Nasdem, Surya Paloh menemui Jokowi di Istana pada 26 Januari 2023 lalu dan silaturrahmi Surya dengan Airlangga Hartarto di DPP Partai Golkar 1 Februari 2023, isu reshuffle itu kini makin melandai. Hingga akhirnya muncul pernyataan Menpora Zainudin Amali yang mau mengundurkan diri setelah terpilih jadi Waketum PSSI di Munaslub PSSI 16 Februari lalu.

Apakah pengunduran diri Menpora Zainudin Amali ini sebagai sebuah “exit strategy” untuk membenarkan sinyal reshuffle dari Presiden Jokowi pada 2023 ini? Bisa ya bisa tidak. Karena isi pembicaraan Jokowi dan Surya Paloh di Istana itu tidak ada yang tahu selain keduanya dan Tuhan Yang Maha Melihat dan Mendengar. (Aswan AS)

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic