trending

Menunggu Kabar (Baik) dari Arab Saudi

Penulis Z Ibrahim
Nov 24, 2021
Menunggu Kabar (Baik) dari Arab Saudi
ThePhrase.id - Terhitung Maret 2020, sejak merebaknya Corona Virus Desease 2019 (Covid-19), jamaah umrah dan haji asal Indonesia belum bisa melaksanakan ibadah ke Tanah Suci Mekkah dan Madinah di Arab Saudi. Apalagi pemerintah Kerajaan Arab Saudi memberlakukan aturan ketat bagi warga negara asing yang masuk ke negara petro dollar tersebut.

Sejatinya pada bulan Oktober lalu, Pemerintah Arab Saudi melalui Wakil Sekretaris Jenderal Tafwij dan Manajemen Jamaah di Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, Osama Bin Mansour Al-Hujaili, telah mengumumkan pelonggaran dan membolehkan warga negara asing untuk datang melaksanakan ziarah di dua masjid suci (Masjidil Haram dan Masjid Nabawi). Akan tetapi peziarah dari Indonesia masih terkendala karena mayoritas warga menggunakan vaksin sinovac yang tidak diakui pemerintah Arab Saudi.

Pada Senin, (22/11/2021), Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) berupaya kembali melakukan pembicaraan dengan otoritas haji dan umrah Arab Saudi untuk mencari jalan terbaik agar jamaah Indonesia bisa kembali melepas kerinduannya menunaikan ibadah, baik umrah maupun haji.

Tim Kementerian Agama RI bersama Komisi VIII DPR, menemui Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi H. E. Tawfiq F. Al-Rabiah di Mekkah, 22/11/21 (Dokumen : Kemenag RI)


Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas seusai bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi H. E. Tawfiq F. Al-Rabiah di Mekkah mengatakan pembicaraan dengan otoritas haji dan umrah Saudi mengalami kemajuan yang menggembirakan.

"Kita sangat berharap semoga hal itu tidak lama lagi,” ujar Gus Yaqut sapaan akrab Menag.

Menteri Agama menambahkan, hasil pertemuannya dengan Menteri Haji Saudi cukup progresif dan efektif. Hal itu tidak terlepas dari diskusi awal (Senior Official Meeting) yang dilakukan Wakil Menteri Haji Saudi dengan tim Kementerian Agama yang dikomandoi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Staf Khusus Menteri Agama, dan tim Konsul Haji Jeddah.

Diskusi kedua pihak akan terus dilakukan secara intensif. Kementerian Agama akan menyusun skenario dan timeline pemberangkatan jamaah umrah. Penerapan protokol kesehatan atau prokes akan menjadi aspek paling penting dalam pengaturan penyelenggaraan umrah. Rumusan itu selanjutnya disampaikan kepada Kementerian Haji Saudi untuk dipelajari.

“Menteri Haji tadi mengapresiasi progress pembahasan awal yang sudah dilakukan Wakil Menteri Haji dengan tim Kemenag. Kita berharap semoga persiapan lanjutan baik di Saudi dan Tanah Air bisa segera selesai sehingga penyelenggaraan umrah bisa segera dibuka,” harapnya.

Selain membahas penyelenggaraan umrah, pertemuan dua menteri ini juga mendiskusikan upaya peningkatan kerja sama bilateral dalam bidang haji dan umrah.

"Kami memiliki visi yang sama dalam meningkatkan kerja sama seperti di bidang manasik haji atau penyuluhan secara terpadu,” tandasnya.

Ikut hadir dalam pertemuan ini, Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto, Sekjen Kemenag Nizar, Dirjen PHU Kemenag Hilman Latif, Konjen RI Jeddah Eko Hartono, Konsul Haji, dan Kuasa Usaha ad interim KBRI Riyadh Arief Hidayat.

Sehari sebelumnya, Menteri Agama juga bertemu Gubernur Mekkah Khalid bin Faisal Al Saud di Kantor Gubernur Mekkah, pada Minggu (21/11/2021).

Dalam kesempatan itu, Menag menyampaikan perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia. Gus Yaqut juga menjelaskan tentang kebijakan dalam mempersiapkan keberangkatan jamaah umrah asal Indonesia.

“Saya hari ini bertemu Gubernur Mekkah, Khalid bin Faisal. Saya menyampaikan informasi bahwa penanganan Covid di Indonesia secara umum sudah dapat terkendali,” terang Menteri Yaqut, sebagaimana disampaikan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/11/2021) sore.

Menag juga menyampaikan kesiapan Indonesia untuk kembali memberangkatkan jamaah umrah. Menurutnya, Kementerian Agama terus melakukan edukasi kepada calon jamaah haji dan umrah untuk disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, bertemu Gubernur Mekkah Khalid bin Faisal Al Sa’ud. (Dokumentasi : Kemenag RI).


“Pemerintah Indonesia juga telah melakukan vaksinasi untuk calon jamaah haji dan umrah. Dalam rangka mengupayakan kesehatan bagi calon jemaah umrah, Kementerian Agama membuat kebijakan umrah satu pintu,” sambungnya.

Menag menambahkan, kebijakan lainnya terkait dengan PCR bagi calon jamaah umrah akan difokuskan pada fasilitas kesehatan di Indonesia yang direkomendasikan oleh pemerintah Saudi.

“Untuk mengobati kerinduan umat Islam di Indonesia, saya juga menyampaikan harapan untuk segera dibukanya kembali penyelenggaraan umrah 1443 H. Indonesia siap menjalankan ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah Saudi Arabia,” tandas Menag.

Gubernur Mekkah, Khalid bin Faisal Al Sa’ud menyambut baik kunjungan Menag Yaqut Cholil Qoumas. Gubernur Mekkah menyampaikan komitmennya untuk memberikan pelayanan pada jamaah umrah dan haji Indonesia. Namun demikian, Gubernur Mekkah kembali menekankan pentingnya kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes). Sebab, penyelenggaraan umrah 1443 H dan juga haji, diselenggarakan masih dalam suasana pandemi.

Dalam kesempatan tersebut Menag juga memuji penyebaran prinsip-prinsip Islam yang moderat yang terus dilakukan Pemerintah Saudi.

“Justru kami belajar dari Indonesia tentang moderasi beragama,” timpal Gubernur Mekkah Khalid bin Faisal. (Z Ibrahim)

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic