features

Menyandera Khofifah, Mendulang Suara Muslimah?

Penulis Aswandi AS
Jan 18, 2024
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Foto: Instagram/khofifah.ip)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Foto: Instagram/khofifah.ip)

ThePhrase.id - Bergabungnya Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ke kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, disinyalir akan merubah peta dukungan capres-cawapres di wilayah Jawa Timur.  Sebelum ini, Jawa Timur yang disebut sebagai  basis pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) solid mendukung Paslon 01, Anies-Muhaimin diperkirakan akan mengalami dinamika setelah Khofifah menyatakan dukungannya secara resmi   ke Paslon 02.  Khofifah menyampaikan sendiri kesiapannya untuk bergabung ke Paslon 02  dan akan bekerja untuk memenangkan pasangan itu.

"Insyaallah saya sudah siap, sesuai janji saya Januari awal sepulang saya umrah. Saya menyampaikan posisi dukungan saya dan saya mendukung paslon 02," kata Khofifah di VVIP Juanda Surabaya di Sidoarjo, Rabu (10/1/2024).

Posisi Khofifah  yang masih menjabat sebagai gubernur aktif dan Ketua Umum PP Muslimat NU  dinilai dapat menggerakkan arus dukungan ke kubu Prabowo – Gibran, khususnya di kalangan kaum perempuan NU (Muslimat) wilayah Jawa Timur.  Khofifah menyebut dukungannya  itu dapat menjadi referensi bagi masyarakat dan anggota organisasi yang dipimpinnya  untuk menentukan pilihan.

Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro meyakini, bergabungnya khofifah ini menjadi penting untuk paslon 02.  Dengan rating kepuasan tinggi sebagai gubernur,  Khofifah bakal mendongkrak elektabilitas Prabowo-Gibran di Jawa Timur.

“Sebagai Gubernur Jawa Timur petahana dengan tingkat approval rating tinggi, maka langkah politik Khofifah tersebut tentu saja sangat berpotensi mendatangkan insentif elektoral bagi Prabowo-Gibran di Jawa Timur,” ujar Bawono, Jumat (12/1/2024).

Bergabungnya Khofifah ini juga menambah semangat dan keyakinan kubu Prabowo – Gibran untuk mendulang suara di Jawa Timur utamanya  kaum perempuan di basis warga Nahdhiyin.  

Menyandera Khofifah  Mendulang Suara Muslimah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Foto: Instagram/khofifah.ip)

"Deklarasi dukungan Bu Khofifah ke pasangan 02 akan seperti menekan tombol saklar lampu. Sekali saklar ditekan, seluruh Jawa Timur lampunya akan menyala terang untuk 02," kata Sarmuji, Ketua DPD Golkar Jawa Timur,  Rabu (10/1/2024).

Sarmuji menyebut, dukungan Khofifah ke Prabowo-Gibran merupakan berita yang ditunggu rakyat Jatim, bahkan warga seluruh Indonesia.  Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini mengatakan kubu Prabowo – Gibran bisa menang satu putaran di Pilpres 2024 usai mendapat dukungan dari Khofifah ini.

"Sekarang kami bisa lebih yakin bisa menang di atas 55 persen di Jawa Timur. Bila Jawa Timur Prabowo-Gibran di atas 55 persen, InsyaAllah pasangan 02 bisa menang satu putaran," ujar Sarmuji.

Tanggapan Paslon 01 dan Paslon 03

Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjawab ringan  pernyataan Khofifah yang mendukung Paslon 02, Prabowo – Gibran.  Ketua Umum PKB itu menyatakan menghormati pernyataan terbuka Gubernur Jawa Timur,  Khofifah Indar Parawansa terkait pilihannya untuk mendukung pasangan nomor urut 2. Cak Imin menyebut, pilihan untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 itu sebagai hak demokrasi Khofifah.  Cak Imin sendiri tetap meyakini warga Nahdliyin (NU) yang ada di akar rumput akan memilih untuk mendukung pasangan Anies-Muhaimin atau Amin pada Pemilu 2024

“Saya yakin rakyat, bukan elit-elit, yang berideologi NU Insyaallah pasti Amin. Orang yang punya ideologi NU pasti istiqomah pada Amin. Saya meragukan ke-NU-annya kalau tidak milih Amin,” ujar Cak Imin kepada wartawan usai bertemu peternak ayam petelur di Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Kamis (11/1/2024).

Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo juga mengaku tak khawatir dukungan Khofifah kepada Prabowo-Gibran  akan menggerus suara pemilih di Jawa Timur untuk pasangan Ganjar-Mahfud.  Ganjar mengatakan, dirinya bersama Mahfud MD percaya diri dapat meraih kemenangan di Jawa Timur. Pihaknya juga melakukan introspeksi untuk memenangkan Pilpres 2024.

"Kami (Ganjar-Mahfud) bukan capres-cawapres yang gampang khawatir…. membangun kekuatan, ketemu bersama rakyat. Jadi, tidak khawatir," kata Ganjar di sela-sela kampanye di Kota Tegal, Jawa Tengah, Kamis.( 11/1/2024).

Khofifah tersandera?

Menyandera Khofifah  Mendulang Suara Muslimah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Foto: Instagram/khofifah.ip)

Banyak pihak yang mensinyalir pernyataan terbuka Khofifah mendukung pasangan Prabowo-Gibran itu, bukan semata pilihan politik atas pertimbangan logis sebagai politisi, tetapi karena ada hal yang memaksanya.  Khofifah diduga ditekan untuk mendukung Paslon 02 dengan kasus dana hibah Pemprov Jatim yang sedang diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dugaan itu semakin kuat karena pernyataan terbuka Khofifah mendukung Paslon 02 itu bersamaan dengan jadwal pemeriksaan  Sekretaris Daerah Jawa Timur, Adhi Karyono di KPK.

“Hari ini bertempat di gedung merah putih KPK tim penyidik mendjadwalkan pemanggilan dan pemeriksaan saksi Adhi Karyono selaku Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur dan mantan kepala biro perencanaan kemensos RI tahun 2020,”  kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, Rabu, (10/1/2024).

Akhir 2022 lalu, KPK juga sudah pernah menggeledah kantor Khofifah dalam kasus dana hibah APBD Jawa Timur dengan tersangka Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sahat Tua P Simandjuntak. KPK meyakini ada campur tangan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam kasus dugaan suap dana hibah itu. Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan pihaknya tidak percaya Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sahat Tua P Simandjuntak bisa mencairkan dana itu sendirian.

"Dalam proses perencanaan penganggaran itu kan melibatkan eksekutif dan legislatif," ucap Alex, di Jakarta akhir Desember 2022.  Meski begitu, Alex belum bisa menjelaskan keterlibatan Khofifah dalam kasus ini.

Kondisi yang terjadi pada Khofifah ini, sama dengan situasi yang dialami dua orang Ketua umum partai pengusung Prabowo-Gibran. Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), Airlangga Hartarto yang bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) setelah sempat diperiksa di Kejaksaan Agung  dalam kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas izin ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya periode 2021-2022, (24/7/2023).  Sedangkan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan bergabung mengusung Prabowo-Gibran setelah kantornya digeledah Kejaksaan Agung pada kasus dugaan korupsi impor gula, (03/10/2023).

Khofifah bergabung ke Tim Kampane Nasional (TKN)  Prabowo – Gibran  sebagai  pengarah dan juru kampanye nasional.  Selama masa kampanye ini, Khofifah tetap terus menjabat sebagai gubernur Jawa Timur setelah terbitnya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 143/PUU-XXI/2023 akhir Desember 2023, yang membatalkan ketentuan yang mengharuskan kepala daerah hasil pemilihan 2018 dan baru dilantik pada 2019 berhenti akhir tahun 2023.

Apakah bergabungnya Khofifah ini akan memberi keuntungan elektoral kepada pasangan Prabowo-Gibran di Jawa Timur? Benarkan Ketua Umum PP Muslimat NU ini tersandera oleh kasus korupsi dana hibah APBD Jatim itu, sehingga dia mengambil sikap politik berbeda dengan PKB dan sesepuh Nahdhatul Ulama? Kita akan tunggu setelah usainya Pilpres 14 Februari 2024 mendatang. Wallahu’alam. (Aswan AS)

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic