religion

Meraih Keberkahan Hari Jum’at dengan 7 Amalan

Penulis Zuhri Ibrahim
Sep 24, 2025
(Sumber Foto: Konsultasi Syariah.com)
(Sumber Foto: Konsultasi Syariah.com)

ThePhrase.id - Dalam sudut pandang ajaran agama Islam, ada satu hari dalam sepekan yang sangat dimuliakan, paling utama dan diagungkan yaitu hari Jum’at bahkan disebut sebagai “Sayyidul Ayyaam” (penghulu segala hari). Di antara hadits yang mengemukakan keutamaan dan kemuliaan hari Jum’at adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ

“Sebaik-baik hari di mana matahari terbit di saat itu adalah hari Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika ia dimasukan ke dalam Surga dan hari ketika ia dikeluarkan dari Surga. Dan hari Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum’at.” (HR. Muslim).

Rasulullah saw. memberikan penekanan khusus pada hari Jumat agar umatnya mengisi hari Jumat tersebut dengan amalan-amalan sunnah di samping tentunya menunaikan ibadah shalat Jum’at. Ada 7 amalan yang dianjurkan dilakukan pada hari Jumat untuk meraih keberkahan:

1. Mandi Sunnah 

Sebuah amalan yang sangat dianjurkan sebelum beranjak melaksanakan ibadah shalat Jum’at adalah mandi sebagaimana mandi junub. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan:

مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَتَطَهَّرَ بِمَا اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ ثُمَّ ادَّهَنَ أَوْ مَسَّ مِنْ طِيبٍ ثُمَّ رَاحَ فَلَمْ يُفَرِّقْ بَيْنَ اثْنَيْنِ فَصَلَّى مَا كُتِبَ لَهُ ثُمَّ إِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ أَنْصَتَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى

 

“Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at dan bersuci semampunya kemudian memakai wewangian lalu menuju ke masjid dimana dia tidak memisahkan antara dua orang (yang duduk di mesjid) lalu dia shalat sesuai dengan yang ditetapkan Allah (sekemampuannya) kemudian jika imam keluar dari tempatnya untuk berkhutbah dia diam mendengarkan khutbah niscaya akan diampuni dosanya yang terjadi diantara kedua jum’at.” (HR. Bukhari).

2. Bergegas ke Masjid Lebih Awal

Terdapat hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ اْلإِمَامُ حَضَرَتِ الْمَلاَئِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ

 

“Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at seperti mandi janabah lalu segera pergi ke masjid, maka seakan-akan berkurban dengan unta yang gemuk, dan barangsiapa yang pergi pada jam yang kedua, maka seakan-akan ia berkurban dengan sapi betina, dan barangsiapa pergi pada jam yang ketiga, maka seakanakan ia berkurban dengan domba yang bertanduk, dan barangsiapa yang pergi pada jam yang keempat seakan-akan ia berkurban dengan seekor ayam, dan barangsiapa yang pergi pada jam kelima, maka seakan-akan ia berkurban dengan sebutir telur. Dan apabila imam telah keluar (untuk berkhutbah), maka para Malaikat turut hadir sambil mendengarkan dzikir (nasihat).” (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Membaca Shalawat Kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

Amalan yang sangat dianjurkan pada hari Jum’at adalah memperbanyak membaca shalawat. Semakin banyak membaca shalawat maka semakin dekat posisi seseorang  dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

كُلِّ يَوْمٍ جُمْعَةٍ فَإِنْ أَكْثَرُوا مِنَ الصَّلَاةِ عَلَيَّ فِي صَلَاةَ أُمَّتِي تُعْرَضُ عَلَيَّ فِي كُلِّ يَوْمٍ جُمْعَة مَنْزِلَةٌ فَمَنْ كَانَ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةَ كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّي

“Perbanyaklah kalian membaca selawat kepadaku di setiap hari Jumat. Sesungguhnya selawat umatku ditayangkan kepadaku pada setiap hari Jumat. Barangsiapa yang paling banyak membawa selawat kepadaku, maka ia paling dekat kedudukannya dariku.” (HR. Baihaqi). 

 

Shalawat dapat dilakukan kapan saja pada hari Jum’at, baik sebelum/setelah shalat, saat bekerja, atau bahkan saat diperjalanan/bepergian.

4. Berdoa Pada Waktu-waktu Mustajab

Terdapat waktu-waktu mustajab untuk berdoa di hari Jum’at, di mana doa seseorang akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ :  فِيهِ سَاعَةٌ لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ 

يُصَلِّي يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ  وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا

 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang hari Jumat, “Pada hari Jumat ada waktu dimana seorang hamba muslim yang tepat beribadah dan berdoa pada waktu tersebut meminta sesuatu, melainkan niscaya Allah akan mengabulkan permintaannya.” Beliau mengisyaratkan dengan tangannya untuk menunjukkan bahwa waktu tersebut sangat sedikit (waktunya). (HR Bukhari dan Muslim).

 

Para ulama berbeda pendapat tentang waktu mustajab ini, namun banyak yang meyakini bahwa waktu tersebut adalah antara Ashar hingga Maghrib.

5. Membaca Surah Al Kahfi

Salah satu sunnah yang dianjurkan pada hari Jum’at adalah membaca surat Al-Kahfi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنْ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi di malam jum’at niscaya Allah akan meneranginya dengan cahaya antara dia dengan Ka’bah.” (HR ad-Darimi, al-Hakim, dan al-Baihaqi).

6. Bersiwak 

Salah satu sunnah yang dianjurkan adalah bersiwak sebelum menunaikan ibadah shalat Jum'at. Kebersihan gigi dan mulut sangat ditekankan oleh Rasulullah SAW, terutama pada hari yang agung seperti hari Jum'at.

لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ

"Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka bersiwak setiap kali hendak shalat." (HR Bukhari dan Muslim).

7. Memakai Pakaian Terbaik dan Wewangian

Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya yang memiliki pakaian terbaik dan wewangian untuk dipakai saat shalat Jum’at, sebagaimana sabda beliau:

عَلَيْكُمْ بِرَجُلَيْنِ فِي الْجُمُعَةِ، إِلَّا ثِيَابَ الْمَهْنَةِ

“Wajib bagi kalian memiliki 2 buah pakaian untuk shalat Jumat, kecuali pakaian untuk bekerja,” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).

 

Hadis ini memiliki makna bahwa seorang muslim (laki-laki) dianjurkan untuk memiliki dua buah pakaian yang khusus atau terbaik untuk digunakan saat shalat Jum’at, kecuali pakaian yang biasa digunakan untuk bekerja. Tujuannya untuk memuliakan hari Jumat dengan pakaian yang bersih dan rapi, bukan pakaian yang kotor atau untuk bekerja. (Z Ibrahim)

Tags Terkait

Artikel Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic