ThePhrase.id – Pada umumnya penyakit stroke kerap menyerang orang dewasa. Namun rupanya, anak-anak juga dapat mengalami penyakit tersebut. Meskipun jarang terjadi, namun stroke pada anak kini meningkat setiap tahunnya dan seringkali menimbulkan dampak jangka panjang seperti kecacatan atau bahkan kematian.
Etiologi (asal muasal) dari stroke pada anak (stroke pediatrik) sendiri dapat disebabkan oleh multifaktorial dan banyak faktor risiko seperti penyakit jantung, gangguan protrombotik, infeksi virus, malformasi arteriovenosa (AVM) atau penyakit vaskular lain, sindrom gangguan metabolisme, vaskulitis, kanker, serta trauma kepala dan leher.
Stroke pedriatik biasanya menyerang anak-anak berusia 29 hari setelah lahir hingga 18 tahun dengan gejala yang cukup bervariasi dan terlihat berbeda dengan orang dewasa.
Pada anak-anak, diagnosis stroke bisa menjadi cukup sulit karena masih banyak penyakit lain yang mungkin mirip dengan gejala stroke pada anak-anak seperti ketidakseimbangan elektrolit, epilepsi, dan tumor otak. Oleh sebab itu, neuroimaging sangat penting untuk mendiagnosa pediatrik stroke untuk membedakan mana yang merupakan gejala stroke sesungguhnya atau mana yang merupakan gejala penyakit lain, yang mirip dengan stroke.
Ilustrasi anak terserang penyakit stroke (Foto: Shutterstock/Narikan)
Meskipun dapat berakibat fatal, namun sebuah jurnal internasional yang dipublikasikan pada 21 Desember 2021 lalu, yang berjudul "Case Series: Chronic Pediatric Ischemic Stroke in Childs Successfully Treated with IAHF Procedure" menemukan bahwa pengobatan dengan prosedur IAHF rupanya dapat menjadi solusi alternatif untuk pengobatan stroke iskemik pada anak.
Dalam jurnal penelitian yang ditulis oleh Ketua Konsil Kedokteran Prof. Taruna Ikrar bersama dengan para ahli kesehatan lainnya tersebut, terdapat satu pasien anak yang mengalami kelemahan dan kecanggungan tetap pada tangan dan kaki kanannya, dan juga satu pasien anak lainnya yang mengalami kelemahan dan kecanggungan di tangan dan kaki kirinya.
Namun setelah menjalani proses pengobatan dengan prosedur IAHF, kedua pasien ini menunjukkan peningkatan langsung dalam fungsi motorik sisi kanan. Kedua pasien tersebut bahkan dapat melakukan gerakan-gerakan yang cukup cepat hingga kuat untuk mencengkram sesuatu.
Kemudian 4 jam setelah menjalani prosedur IAHF, kedua anak tersebut juga tidak menunjukkan adanya kekambuhan stroke, meskipun oklusi arteri tetap ada. Dan setelah hampir 2 bulan menjalani prosedur tersebut, kelemahan tangan dan kaki serta sakit kepala dan disartria yang dialami oleh anak tersebut menunjukkan perbaikan.
Selain itu, pasca prosedur IAHF dilakukan, berbagai komplikasi seperti hematoma, perdarahan di tempat tusukan, dan cacat neurologis juga tidak ditemukan pada pasien.
Selain terjadinya perbaikan motorik pada pasien dan menunjukkan tidak adanya komplikasi pasca pengobatan, prosedur IAHF juga dapat mengobati pasien dengan stroke pediatrik yang mengalami keterlambatan dalam pengobatan. Oleh sebab itu, IAHF dapat menjadi solusi alternatif untuk mengobati penyakit tersebut.
Keterlambatan pengobatan terjadi karena stroke pediatrik seringkali luput dari diagnosis, sebab begitu banyak masalah kesehatan atau penyakit yang meniru gejala stroke pada anak.
Prosedur cara melakukan IAHF
Semua prosedur IAHF dilakukan oleh ahli radiologi intervensi atau dokter yang terlatih dalam bidang radiologi dan terapi intervensi.
Pada awalnya, pasien diperiksa dengan fluoroskopi, yakni metode pemeriksaan sinar-X untuk menghasilkan gambar bersekuel menyerupai video, dilakukan untuk melihat gambaran anatomis.
Kemudian heparin encer dialirkan intra-arteri di kedua arteri karotis kanan dan kiri dan arteri vertebralis. Setelah menyelesaikan proses pembilasan, perdarahan arteri femoralis dihentikan dengan perangkat penutupan vaskular.
Perbandingan kondisi otak sebelum (kiri) dan sesudah (kanan) prosedur IAHF (Foto: dok. RSPAD Gatot Soebroto Puskesad Instalasi Radionuklir)
Setelah prosedur IAHF dilakukan, pasien dipantau di ruang pemulihan selama 4 jam. Tanda vital tubuhnya diukur segera setelah pasien datang ke ruang pemulihan, dan pasien pun kembali ke ruang rawat segera setelah tanda vital stabil dan mereka sadar kembali.
Penggunaan prosedur IAHF pada orang dewasa
Meski terbukti efektif sebagai solusi pengobatan stroke pada anak, namun dalam penelitian lain, rupanya prosedur IAHF secara empiris juga mampu memberikan perbaikan pada pasien klinis setelah iskemik kronis stroke pada orang dewasa.
Hal ini merupakan hasil modifikasi dari Digital Subtraction Angiography (DSA) yang diikuti oleh kateter langsung dan pembilasan heparin. [hc]