trending

Mewabah di India, Kenali Gejala dan Bahaya Virus Nipah

Penulis Nadira Sekar
Sep 20, 2023
Foto: Ilustrasi Virus Nipah (freepik.com photo by kjpargeter)
Foto: Ilustrasi Virus Nipah (freepik.com photo by kjpargeter)

ThePhrase.id - Baru-baru ini, masyarakat dunia digemparkan oleh virus Nipah setelah dua individu di Negara Bagian Kerala, India, dikonfirmasi meninggal akibat infeksi virus tersebut. Salah satu kematian terjadi awal bulan ini, sementara yang lainnya tercatat pada  30 Agustus 2023.

Untuk mengendalikan penyebaran virus ini, Pemerintah India telah mengambil tindakan tegas dengan menutup akses publik, termasuk sekolah, kantor, dan sistem transportasi. Lantas, apa sebenarnya virus Nipah dan seberapa berbahayanya virus ini bagi kesehatan manusia?

Virus Nipah, atau NiV, adalah contoh virus zoonotik yang dapat menular dari hewan ke manusia. Ini juga dapat ditularkan melalui makanan dan kontak antar-manusia.

Pertama kali diidentifikasi pada tahun 1999, virus Nipah muncul dalam sebuah wabah yang melibatkan peternak babi dan individu yang memiliki kontak dekat dengan hewan tersebut. Penemuan awal virus ini terjadi di Malaysia dan Singapura, dan kemudian meluas menjadi penyakit sporadis. Wabah virus tersebut terjadi hampir setiap tahun di beberapa negara Asia, terutama Bangladesh dan India.

Virus Nipah telah dimasukkan dalam daftar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bersama dengan penyakit-penyakit lain seperti Ebola, Zika, dan Covid-19. Hal ini menunjukkan bahwa virus ini merupakan salah satu penyakit yang memerlukan prioritas dalam penelitian kesehatan global, mengingat potensi dampaknya dalam menyebabkan epidemi secara global.

Penularan

Mengacu pada Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus ini dapat menular melalui cairan seperti darah, urine, dan air liur dari hewan yang terinfeksi. Kontak dengan hewan yang terinfeksi dapat meningkatkan risiko penularan.

Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui produk makanan yang telah terkontaminasi oleh cairan hewan yang terinfeksi. Sebagai contoh, buah-buahan seperti kurma yang terpapar oleh air liur kelelawar yang membawa virus Nipah.

Terjadinya penularan virus Nipah dari manusia ke manusia juga telah tercatat, terutama di antara anggota keluarga dan perawat pasien yang terinfeksi.

Gejala

Sesuai dengan informasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), beberapa orang yang terinfeksi virus Nipah umumnya mengalami beberapa gejala awal, termasuk:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Muntah
  • Sakit tenggorokan

Gejala-gejala ini juga dapat diikuti oleh gejala lain seperti rasa kantuk yang berlebihan, perubahan dalam tingkat kesadaran, dan tanda-tanda neurologis yang mengindikasikan adanya ensefalitis akut.

Kasus yang parah dapat mengalami ensefalitis dan kejang, yang bisa berkembang menjadi kondisi koma dalam waktu 24-48 jam.

Seberapa Bahaya?

Melansir cnbcindonesia.com, Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengungkap bahwa virus nipah adalah jenis virus highly pathogenic yang sampai saat ini belum memiliki vaksin. Oleh karena itu, virus ini memiliki potensi untuk menjadi wabah (pandemi dan/atau endemik) dengan tingkat kematian yang cukup tinggi, yakni sekitar 75%. Ini berarti bahwa dari 4 orang yang terinfeksi, diperkirakan 3 orang akan meninggal.

Sebagai respons terhadap situasi ini, Dicky mengusulkan agar pemerintah belajar dari pengalaman pandemi Covid-19 yang terjadi sebelumnya. Pemerintah perlu meningkatkan kemampuan deteksi dan pengawasan (surveillance) serta memperhatikan tindakan kesehatan di pelabuhan, seperti mengklasifikasikan individu yang menunjukkan gejala, menentukan asal negara mereka, dan memeriksa apakah negara tersebut tengah menghadapi wabah penyakit atau tidak. [nadira]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic