trending

Mitigasi Perubahan Iklim, Indonesia Targetkan Zero Emission

Penulis Ashila Syifaa
Jan 19, 2022
Mitigasi Perubahan Iklim, Indonesia Targetkan Zero Emission
ThePhrase.id – Dalam rangka mitigas terhadap isu perubahan iklim yang sudah menjadi isu global, Indonesia semakin berperan aktif dengan manargetkan Zero Emission di tahun 2060. Berbagai upaya mitigasi terus dilakukan pemerintah pusat, pemeirntah daerah, BUMN/BUMD dan berbagai instansi lainnya.

Indonesia adalah salah satu negara yang sangat rentan terhadap perubahan iklim. Beberapa tahun ini, dampak peruabahn iklim mulai dirasakan seperti meningkatnya kebakaran hutan, badai, banjir bandang, hingga kekeringan. Tak hanya itu, perubahan iklim juga mempengaruhi penurunan  kualitas air, tenggelamnya daerah pesisir dan juga meningkatnya wabah penyakit.

Sejalan dengan COP26 tahun lalu, pemerintah telah berkomiten mencegah perubahan iklim yang ekstrim dengan menurunkan emisi Indoneisa hingga zero emission pada tahun 2060 atau bisa lebih cepat.

Mitigasi Perubahan Iklim
Ilustrasi perubahan iklim. (Foto: Nasa Global Climate Change)


Di sektor enegri, Pemerintah sedang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata terbesar di Asia Tenggara. Proyek yang ditargetkan beroperasi November 2022 ini memiliki kapasitas 145 MWac. Proyek ini dijalankan oleh PLN sebagai salah satu BUMN bidang energi.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengatakan, PLTS Cirata merupakan proyek energi listrik bebas emisi yang akan berkontribusi sebanyak 0,2% pada energi baru terbarukan pada kelistrikan nasional.

Zulkifli menambahkan, hingga semester I 2021 total kapasitas pembangkit listrik yang beroperasi berkapasitas 63 giga watt (GW) dengan porsi energi baru terbarukan sebanyak 7,9 GW atau 13% dari total pembangkit.

Tak hanya PLTS, PLN pun telah mendukung program zero emission dengan inisiatif untuk menggantikan energi batu bara dengan EBT (energi baru terbarukan) biomassa untuk energi pembangkit listrik. PLN juga terus mengembangkan pembangkit energi terbarukan seperti hidro, panas bumi dan lainnya.

Pertamina juga turut mendukung program pemerintah dengan menjalankan road map transisi energi. Pertamina terus mengembangkan energi bersih dari berbagai sumber energi terbarukan. Pertamina telah menargetkan untuk menurunkan emisi karbon hingga 81,4 juta ton CO2e pada 2060.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina telah mempersiapkan transisi energi melalui Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2020-2024. Menurut Nicke, sejalan dengan kebijakan Pemerintah yang menargetkan pada tahun 2030 penurunan emisi sebesar 29% dengan kemitraan global, di sektor energi, pemerintah berambisi mengurangi emisi sebanyak 314 juta ton setara CO2 (tCO2e) pada tahun 2030, di mana 183 juta ton atau lebih dari 50% di antaranya merupakan target sektor Energi Baru Terbarukan (EBT).

PLTS di atas SPBU Pertamina. (Foto: dok. Pertamina)


Target spektakuler ini dituangkan dalam peta jalan transisi energi Indonesia yang disebut National Energy Grand Strategy. Dalam roadmap menyebutkan bahwa dengan kondisi bauran energi saat ini yang masih berada pada level sekitar 9%, maka pada tahun 2050 akan meningkat menjadi 31%.

“Untuk dapat memberikan hasil yang signifikan dalam memitigasi perubahan iklim, maka dengan pola bisnis seperti saat ini, sektor Migas secara global harus mengurangi emisi setidaknya 3,5 gigaton setara karbon dioksida (GtCO2e) per tahun pada tahun 2050,” ujar Nicke.

Pertamina bersama PLN terus mengakselerasi ekosistem mobil listrik dengan membangun charging station di berbagai lokasi strategis. Pertamina juga sudah bekerja sama dengan Gojek dan GESITS dalam menyediakan motor listirk bersama dengan swapping station untuk baterai.

Selain itu, Indonesia memiliki potensi yang tinggi dalam berkontribusi mengurangi emisi global dengan hutan yang luas. Presiden Joko Widodo pun mendorong agar masyarakat mulai melestarikan hutan mangrove karena memiliki dampak yang sangat positif dalam mengurangi emisi di pesisir pantai.

Pemerintah juga terus mendorong generasi muda untuk lebih terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan melalui Biodiversity Warrior di mana anak muda dapat terlibat dalam pelestarian keanekaragaman hayati dari sisi keunikan, pelestarian, pemanfaatan serta keberlanjutannya. [Syifaa]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic