lifestyleBeauty

Moisturizer Vs Hydrator: Memahami Fungsi dan Manfaatnya untuk Kulit

Penulis Ashila Syifaa
Sep 29, 2024
Ilustrasi menggunakan pelembap. (Foto: Pexels/Sora Shimazaki)
Ilustrasi menggunakan pelembap. (Foto: Pexels/Sora Shimazaki)

ThePhrase.id – Dewasa ini, produk perawatan kulit atau skincare semakin banyak macamnya, salah satunya pelembap yang memiliki varian produk seperti moisturizer dan hydrator yang masing-masing memiliki fungsi dan manfaatnya.

Melembapkan kulit memang penting. Namun, dengan banyaknya varian produk pelembap dengan klaim yang serupa, bagaimana cara memilih produk yang benar-benar memberikan kelembapan sesuai kebutuhan kulit? 

Pasalnya, moisturizer dan hydrator adalah dua hal yang berbeda. Sebelum memilih produk yang tepat ketahui terlebih dahulu perbedaan, fungsi, dan manfaatnya.

Apa Perbedaannya?

Secara umum, moisturizer merupakan pelembap yang membentuk lapisan pelindung pada kulit, mengunci kelembapan, dan membuatnya lebih lembut. Sementara itu, hydrator atau hidrator menyerap kelembapan dari udara atau kulit untuk menjaganya tetap terperangkap. Keduanya memiliki fungsi yang serupa, tetapi memberikan efek yang berbeda.

Dalam kata lain, moisturizer membangun skin barrier sedangkan hydrator mencegah kulit kehilangan air dan kulit dehidrasi.

Meskipun begitu, para ahli tidak memiliki definisi yang jelas mengenai moisturizer (pelembap), beberapa di antaranya mengklasifikasikan bahan hydrator (penghidrasi) sebagai pelembap.

"Hidrator dan pelembap adalah istilah pemasaran yang dapat didefinisikan oleh merek sesuai keinginan mereka," jelas Perry Romanowski, ahli kimia kosmetik dan salah satu pendiri The Beauty Brains.

Melansir Medical News Today, cara mudah untuk membedakan keduanya adalah dengan mengingat hydrator mengacu pada air dan moisturizer mengacu pada minyak (oil).

Produk skincare menggunakan bahan yang berbeda untuk moisturizer dan hydrator, adapun bahan seperti humektan yang fungsinya sama. 

Pada dasarnya, humektan adalah hydrator yang meningkatkan hidrasi kulit dengan menarik air dari lingkungan ke permukaan kulit. Mereka juga menyerap air dari lapisan kulit yang lebih dalam, yaitu dermis, dan membawanya ke lapisan terluar kulit atau epidermis.

Contoh bahan yang menghidrasi meliputi:

  • Madu
  • Gelatin
  • Urea
  • Sorbitol 
  • Panthenol
  • Gliserin
  • Asam hialuronat
  • Asam alfa hidroksi

Selain, bahan yang menghidrasi, humektan juga memiliki sifat yang melembapkan. Namun, moisturizer memiliki beberapa jenis, sebagai berikut:

  • Oklusif: Bahan berupa minyak dan lipid yang membentuk lapisan pada kulit untuk mencegah hilangnya air. Contohnya adalah petrolatum, lilin lebah, minyak mineral, dan lanolin.
  • Emolien: Bahan ini memperkuat fungsi penghalang kulit dan membantu meningkatkan penampilan serta tekstur kulit. Contohnya termasuk asam lemak dan alkohol lemak.
  • Protein peremaja: Protein yang menggantikan protein penting dan dapat meremajakan kulit. Contohnya adalah kolagen, keratin, dan elastin.

Cara mengetahui apakah kulit membutuhkan kelembapan atau hidrasi

Banyak produk yang diberi label sebagai pelembap juga mengandung bahan penghidrasi, emolien, dan oklusif. Setiap jenis bahan menawarkan manfaat yang berbeda, sehingga banyak produk perawatan kulit menggabungkan ketiganya.

Berikut kegunaan masing-masing bahan:

  • Humektan: Untuk kulit kasar, tebal, bersisik, atau sangat kering.
  • Emolien: Untuk kulit kering, kasar, dan perawatan kulit rutin.
  • Oklusif: Untuk kulit sangat kering dan mencegah dermatitis atopik, yaitu kondisi kulit merah dan gatal kronis.

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic