sportTimnas Indonesia

Momen Terbaik dan Terburuk Shin Tae-yong Selama 5 Tahun Melatih Timnas Indonesia

Penulis Ahmad Haidir
Apr 10, 2025
Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengisahkan momen terbaik dan terburuk selama lima tahun melatih Timnas Indonesia. Foto: Istimewa
Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengisahkan momen terbaik dan terburuk selama lima tahun melatih Timnas Indonesia. Foto: Istimewa

Thephrase.id - Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengisahkan momen terbaik dan terburuk selama lima tahun melatih Timnas Indonesia sebelum dipecat pada Januari 2025.

Shin Tae-yong menangani Timnas Indonesia pada 2020-2025, Timnas Indonesia U-23 pada 2020-2024, dan Timnas Indonesia U-20 pada 2020-2023.

Momen terbaik Shin Tae-yong saat memimpin Timnas Indonesia yaitu kala Tim Merah Putih mengalahkan Timnas Arab Saudi 2-0 pada 19 November 2025 di Putaran Ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

"Saya sangat gembira saat mengalahkan Timnas Arab Saudi 2-0. Banyak yang terkejut atas kemajuan tim lemah seperti Timnas Indonesia," tegas Shin Tae-yong dilansir New Daily.

"Saya merasa bangga sebagai pelatih Timnas Indonesia. Bahkan, saya telah merancang strategi lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026 bersama Timnas Jepang," bebernya.

Shin Tae-yong juga menceritakan momen terburuknya. Ia menyesalkan pembalatan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 sehingga Timnas Indonesia U-20 tidak jadi bermain.

"Pembatalan Piala Dunia U-20 2023 adalah hal paling mengecewakan. Salah satu alasan utama saya menerima tawaran melatih Indonesia adalah karena turnamen itu," ucap Shin Tae-yong.

"Saya telah mempersiapkan selama empat tahun. Hingga akhir, saya tidak kehilangan harapan. Saya yakin kami bisa tampil baik jika turnamen jadi digelar," ungkapnya.

Shin Tae-yong tidak menyesali pemecatannya dari Timnas Indonesia. Ia menganggapnya sebagai masa lalu. Ia sudah telanjur cinta dengan Indonesia.

"Itu sudah masa lalu. Kami telah bekerja bersama selama lima tahun. Saya meninggalkan Indonesia dengan hasil dan citra yang baik. Tidak ada penyesalan," imbuh Shin Tae-yong.

"Saya hanya ingin membawa pulang kenangan bahagia. Saya sangat berterima kasih kepada para penggemar dan pemain Indonesia. Saya berharap mereka mengingat saya dengan baik," tambahnya.

"Lima tahun itu seperti ujian berat. Awalnya sangat sulit. Saya harus beradaptasi dengan sepak bola dan budaya Indonesia. Ketika pandemi COVID-19 melanda, itu sangat berat," katanya.

"Tapi saya berusaha memahami dan menyesuaikan diri. Perlahan semuanya membaik. Pemain mengikuti instruksi saya dengan baik, dan para penggemar pun menerima saya. Dari situlah kebahagiaan saya mulai," tandasnya. 

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic