ThePhrase.id - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Eddy Soeparno mengecam keras serangan militer Israel yang menewaskan Direktur Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, dr Marwan Al-Sultan, beserta istri dan anak-anaknya di Gaza pada Rabu (2/7).
Eddy menyatakan bahwa fasilitas medis dan tenaga kesehatan merupakan entitas yang dilindungi oleh hukum humaniter internasional. Dengan tegas, ia menyatakan serangan terhadap RS Indonesia di Gaza sebagai bentuk pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia.
“Beliau memilih untuk tetap berada di garis depan, merawat para korban di Rumah Sakit Indonesia yang menjadi salah satu benteng terakhir layanan kesehatan di Gaza,” ucap Eddy dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (4/7) dikutip Antaranews.
Wafatnya dr Marwan, lanjut Eddy, merupakan kehilangan besar, tidak hanya bagi warga Palestina, tetapi juga bagi bangsa Indonesia. Ia menyerukan kepada pihak internasional untuk bersatu dan mengambil langkah konkret dalam menghentikan agresi serta menuntut pertanggungjawaban atas berbagai pelanggaran yang terjadi.
Ia juga menekankan bahwa dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina adalah komitmen yang tertuang dalam konstitusi dan tidak akan berubah.
“Pembelaan terhadap Palestina bukan hanya sikap politik luar negeri, melainkan amanat konstitusi kita secara jelas dan tegas. Selama masih ada penjajahan di atas dunia, maka perjuangan bangsa Indonesia belum selesai,” tukasnya.
“Indonesia tidak akan tinggal diam. Kita akan terus berdiri bersama rakyat Palestina sampai mereka merdeka sepenuhnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani menyampaikan belasungkawa atas gugurnya dr Marwan Al-Sultan dalam serangan udara Israel yang menghantam kawasan pemukiman di barat daya Gaza itu.
“Terkait apa yang terjadi di Gaza, kami pimpinan DPR dan seluruh anggota DPR tentu saja mengucapkan turut berduka cita, berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas apa yang terjadi di Gaza, khususnya kepada Direktur Rumah Sakit di Gaza dan keluarga yang menjadi korban,” ujar Puan dalam keterangan persnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Kamis (3/7).
Ia berharap tragedi tersebut tidak akan kembali terjadi, mengingat situasi tersebut bukan semata-mata soal konflik, tetapi persoalan mendasar tentang kemanusiaan.
“Kami berharap hal tersebut jangan sampai terjadi lagi karena ini bukan hanya masalah konflik yang terjadi di sana, tetapi ini adalah masalah kemanusiaan,” tandasnya. (Rangga)