Mudahkan Pembersihan, Pemprov DKI Jakarta akan Perbanyak Jembatan Angkat

ThePhrase.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menambah pembangunan jembatan angkat atau jembatan dengan sistem buka-tutup, seperti yang telah diterapkan di Jembatan Gandaria, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menjelaskan pembangunan jembatan angkat dilakukan melalui Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan. 

"Untuk jembatan yang di Gandaria kebetulan sebelum dimulai pembangunan memang berkonsultasi dengan kami dan memang di Jakarta kami akan membuat jembatan-jembatan seperti itu," ujar Pramono, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (20/8).

Menurut Pramono, desain jembatan angkat dirancang khusus untuk mempermudah pemeliharaan saluran drainase, terutama di kawasan padat penduduk.

"Kenapa dibuat? Agar eskavator yang kecil itu bisa masuk ke sungai-sungai yang padat penduduk. Sehingga dengan demikian pengerukan yang sekarang dilakukan di Tanah Abang dan sebagainya termasuk di Gandaria maka untuk itu kita akan perbanyak," ujar Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (20/8).

Ia menambahkan, setelah Gandaria dan Tanah Abang, model jembatan angkat akan dibangun di berbagai titik lain di Jakarta.

Sebagai informasi, Jembatan Gandaria yang diresmikan pada Jumat, 15 Agustus 2025, menjadi jembatan angkat pertama di Jakarta Selatan. Pembangunan jembatan tersebut berlangsung selama tiga bulan, dimulai pada Juni 2025, dengan melibatkan pihak ketiga yang berpengalaman di bidang konstruksi. 

Memiliki panjang sembilan meter dan lebar 1,5 meter, jembatan ini menghubungkan wilayah Gandaria–Kebayoran Baru dengan Kebayoran Lama. Selain ramah bagi pejalan kaki, Jembatan Gandaria juga dapat dilintasi dengan aman oleh pengendara sepeda motor.

Dalam pengoperasiannya, jembatan ini menggunakan sistem katrol manual. Namun, untuk mempercepat proses buka-tutup, telah disiapkan pula mesin bor sebagai alat penunjang. [nadira]