trending

Mulai 2026, Kemenag Tidak Lagi Urus Penyelenggaraan Haji

Penulis Nadira Sekar
Jan 23, 2025
Foto: Jemaah Haji Indonesia menuju tempat boarding di Bandara AMAA Madinah (dok. Kemenag)
Foto: Jemaah Haji Indonesia menuju tempat boarding di Bandara AMAA Madinah (dok. Kemenag)

ThePhrase.id - Tahun 2025 akan menjadi kali terakhir Kementerian Agama (Kemenag) RI mengelola penyelenggaraan ibadah haji.

Mulai 2026, tugas tersebut akan dialihkan ke Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), lembaga baru yang dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto setelah dilantik pada 20 Oktober 2024. Keputusan ini diumumkan oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar.

"Ini adalah penyelenggaraan ibadah haji terakhir yang akan dikelola Kemenag, jadi kami ingin husnul khotimah. Kami ingin menciptakan senyuman bagi para jemaah haji Indonesia," kata Nasaruddin dalam keterangannya, Jumat (17/1/2025). 

Sebagai penutup masa tugas, Kemenag berkomitmen memberikan pelayanan optimal agar penyelenggaraan haji tahun 2025 berjalan damai, nyaman, dan aman.

"Pelayanan haji yang penuh dengan kedamaian, keamanan, serta kenyamanan menjadi komitmen pemerintah Indonesia saat ini. Hal ini tentunya sudah dipesankan oleh Presiden Prabowo," ujar Nasaruddin.

BP Haji Siap Mengambil Alih

Dilansir tempo.co, Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyatakan lembaganya telah siap menjadi penyelenggara utama ibadah haji mulai 2026. Hal ini diungkapkan setelah pertemuan dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi pada Rabu, 25 Desember 2024.

Meskipun baru akan bertugas penuh pada 2026, BP Haji akan dilibatkan dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025. Hal ini dilakukan untuk memastikan proses transisi berjalan mulus. Saat ini, BP Haji tengah fokus membangun struktur organisasi dan menunggu revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Menurut Dahnil, BP Haji memiliki tiga prioritas utama dalam penyelenggaraan haji. Pertama, memastikan pelayanan yang aman, nyaman, dan efisien bagi jemaah. 

Kedua, BP Haji akan fokus pada penguatan ekosistem ekonomi haji. Penyelenggaraan ibadah haji memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, sehingga fasilitas seperti asrama haji akan dioptimalkan menjadi pusat pengembangan ekonomi. Ketiga, BP Haji ingin menjaga nilai historis dan simbolik ibadah haji bagi bangsa Indonesia.

"Ibadah haji harus menjadi simbol kebudayaan Indonesia, tidak berhenti pada makna yang fana. Kemabruran haji harus memiliki manfaat luar biasa bagi masyarakat, dan menjadi teladan," ujar Dahnil. [nadira]

 

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic