education

Mulai Digelar 14 Juli, Apa Itu Sekolah Rakyat?

Penulis Firda Ayu
Jul 15, 2025
Siswa menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat Handayani, Jakarta Timur, Senin (14/07/2025). (Foto: ANTARA/Siti Nurhaliza.)
Siswa menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat Handayani, Jakarta Timur, Senin (14/07/2025). (Foto: ANTARA/Siti Nurhaliza.)

ThePhrase.id – Sekolah Rakyat resmi dilaksanakan pada 14 Juli 2025. Sejauh ini, sebanyak 63 titik lokasi Sekolah Rakyat telah resmi beroperasi dan menyambut siswa angkatan pertama melalui kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). 

Program yang dihadirkan untuk mengatasi kemiskinan melalui pemerataan pendidikan ini menjadi secercah harapan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.  

Menyusul 63 titik ini, sebanyak 37 titik lainnya akan memulai kegiatan serupa di akhir Juli, menjadikan total 100 Sekolah Rakyat yang siap beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026. 

Apa itu Sekolah Rakyat?

Sekolah Rakyat sendiri merupakan inisiatif pendidikan yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menghadirkan pendidikan berkualitas secara gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, khususnya yang termasuk dalam Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Laman resmi Sekolah Rakyat menjelaskan bahwa program ini diirancang dengan konsep boarding school atau sekolah asrama penuh. Sekolah Rakyat hadir bagi siswa dari jenjang SD hingga SMA, dengan seluruh biaya pendidikan, akomodasi, dan kebutuhan pokok ditanggung oleh negara atau mitra penyelenggara.

Konsep pembelajaran di Sekolah Rakyat dirancang menyeluruh, meliputi pendidikan formal pada siang hari dan pendidikan karakter pada malam hari. Kurikulumnya dirancang khusus atau tailor-made dengan menggabungkan  pendekatan nasional dan lokal. 

Terdapat tiga muatan utama dari kurikulum ini, meliputi Kurikulum Persiapan, Kurikulum Sekolah Formal, dan Kurikulum Asrama (Boarding). 

Kurikulum Persiapan menjadi fondasi kuat sebelum memasuki proses belajar yang lebih intensif. Kurikulum Sekolah Formal, mengikuti standar nasional termasuk intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Sementara, Kurikulum Asrama menekankan pendidikan karakter, mulai dari kepemimpinan hingga cinta Tanah Air.

Kurikulum ini bertujuan menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki karakter kepemimpinan, keahlian bahasa dan digital, jiwa kewirausahaan, hingga nilai-nilai keagamaan yang baik. 

Untuk memastikan efektivitas pengajaran, para guru yang mengajar di Sekolah Rakyat berasal dari berbagai jalur penugasan resmi, mulai dari ASN, guru P3K, hingga lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang telah diseleksi secara ketat.

Dari segi fasilitas, Sekolah Rakyat didukung oleh sinergi berbagai kementerian seperti KemenPU, Kemensos, Kemendagri, hingga pemerintah daerah. Beberapa gedung sekolahnya berasal dari renovasi aset milik Kemensos, pemerintah daerah, maupun perguruan tinggi. 

Salah satunya adalah Sekolah Rakyat Handayani di Jakarta Timur yang memiliki fasilitas mencakup ruang kelas ber-AC, asrama, ruang makan terpisah antara putra dan putri, hingga perangkat digital untuk mendukung proses belajar.

Melalui Antara, siswa Sekolah Rakyat Handayani, Muhammad Azka Azri (12) dan Herlina Putri (12) membagikan pengalaman mereka mengikuti hari pertama MPLS. 

"Iya senang hari pertama MPLS, karena sekolah baru, ketemu ruangan baru, teman-temannya juga banyak baru semua. Jadi, senang banget," ujar Muhammad Azka Azri.

"Semangat banget, soalnya banyak teman-teman baru di sini, sekolahnya juga bagus, aku bisa semangat belajar. Aku juga bisa belajar yang lain," kata Herlina. 

Sekolah Rakyat Handayani menjadi contoh nyata implementasi program ini. Terletak di lahan seluas 1,5 hektare di Bambu Apus, Jakarta Timur, sekolah ini menampung 75 siswa SMP untuk tahap pertama. Di hari pertama MPLS, para siswa mengikuti kegiatan interaktif seperti permainan edukatif, sesi motivasi, serta pemeriksaan kesehatan gratis, dan tes talenta DNA.

Ke depan, pemerintah menargetkan pembangunan 200 titik Sekolah Rakyat. Sebanyak 100 titik didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan dukungan penuh Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU), sedangkan 100 titik lainnya akan diwujudkan melalui kerja sama dengan sektor swasta serta Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian BUMN. [fa]

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic