Thephrase.id - Banyak kejadian terjadi dalam satu pertandingan. Partai Persik Kediri kontra Persis Solo di Liga 1 2024-2025 diwarnai beberapa kejadian kontroversial.
Bertindak sebagai tuan rumah, Persik bermain imbang 0-0 melawan Persis pada Jumat, 14 Februari 2025 malam WIB di Stadion Brawijaya, Kediri dalam pekan ke-23 Liga 1.
Laga baru berjalan beberapa detik, Persik harus kehilangan pemainnya dan bermain dengan sepuluh orang. Pasalnya, Ramiro Fergonzi dikartu merah wasit Gidion Dapaherang.
Gara-garanya, Fergonzi menyikut wajah gelandang Persis, Sutanto Tan. Gidion sempat mengecek VAR sebelum mengusir striker berkebangsaan Argentina tersebut.
Persik hampir membuka keunggulan 1-0 atas Persis pada menit ke-72. Tendangan keras Majed Osman sebenarnya membobol gawang Laskar Sambernyawa yang dijaga Muhammad Riyandi.
Akan tetapi, seusai melihat VAR, Gidion menganulir gol Osman lantaran menganggal gelandang Persik, Ousmane Fane berada dalam posisi offside dan menghalangi pandangan Riyandi.
Pada menit ke-86, listrik Stadion Brawijaya padam. Kondisi mati lampu itu membuat pertandingan Persik kontra Persis tertunda selama sekitar kurang lebih 15 menit.
Ketika dilanjutkan, kedua kesebelasan gagal mencetak gol. Hanya saja, terjadi drama lagi di pengujung partai. Dua pemain Persis, Ramadhan Sananta dan dan Sho Yamamoto dikartu merah.
"Saya 100 persen setuju dengan keputusan wasit memberi kartu merah kepada Ramiro Fergonzi. Dia memang melakukan pelanggaran yang masuk kategori hukuman kartu merah," beber pelatih Persik, Marcelo Rospide.
"Kami main sepuluh orang, tapi menguasai permainan. Soal gol yang dianulir, saya tak bisa komentar karena saya belum lihat rekaman videonya. Kejadiannya juga sangat cepat dalam posisi banyak pemain," tandasnya.