sportTimnas Indonesia

Nabi Muhammad SAW, Inspirasi Ragnar Oratmangoen dalam Hidup dan Ronaldinho sebagai Pesepak Bola

Penulis Ahmad Haidir
Jul 01, 2024
Winger Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen menjadi mualaf ketika usianya masih 15 tahun. Foto: Instagram Ragnar Oratmangoen.
Winger Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen menjadi mualaf ketika usianya masih 15 tahun. Foto: Instagram Ragnar Oratmangoen.

Thephrase.id - Ragnar Oratmangoen mempunyai tiga inspirasi dalam hidupnya. Pertama ialah Nabi Muhammad SAW. Kedua yaitu ayahnya dan ketiga yakni legenda Timnas Brasil dan Barcelona, Ronaldinho.

Ragnar adalah seorang muslim. Ia menjadi mualaf pada usia ke-15 tahun. Ketika itu, ia diajak sahabatnya ke masjid dan mendapatkan hidayah untuk berpindah keyakinan.

"Yang pertama Nabi Muhammad SAW, karena beliau adalah sosok terbaik dan saya begitu memujanya," beber Ragnar, yang dikenal sebagai winger naturalisasi Timnas Indonesia ini.

"Yang kedua adalah ayah saya. Karena dia mengajari saya segalanya dalam hidup," tambah Ragnar, yang darah Indonesia berasal dari ayahnya yang keturunan Kepulauan Aru, Maluku.

Ragnar sangat menggemari Ronaldinho. Bagaimana tidak, Ronaldinho adalah idola masa kecilnya. Ronaldinho dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia dua kali pada 2004 dan 2005.

"Yang ketiga yaitu salah satu pesepakbola, Ronaldinho. Bagi saya dia adalah pemain terbaik dan seorang pemain yang saya kagumi," beber Ragnar, yang musim lalu bermain di Fortuna Sittard di Eredivisie itu.

Belum lama ini, Ragnar menceritakan perjalannya memeluk agama islam. Semuanya terjadi sekitar sebelas tahun yang lalu. Ia juga rutin menunaikan puasa ramadan.

Nabi Muhammad SAW  Inspirasi Ragnar Oratmangoen dalam Hidup dan Ronaldinho sebagai Pesepak Bola
Winger Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen. Foto: Instagram Ragnar Oratmangoen.

"Saya tidak terlahir sebagai sebagai muslim. Saya dibesarkan sebagai seorang kristen. Tetapi, setelah saya tumbuh dewasa, saya menemukan jalan ke islam," tegas Ragnar.

"Bagi saya, hal-hal yang saya pelajari tentang Tuhan. Teman saya juga sering mengajak ke masjid ketika itu. Mereka mengajarkan saya soal Tuhan," sambung Ragnar.

"Lalu juga bagaimana agama ini bisa membantu dalam hidup. Ini menyentuh saya dan akhirnya saya memutuskan untuk menjadi seorang muslim. Saat usia 15 tahun saya menjadi islam. Jadi, sudah 10-11 tahun saya melewati Ramadan," tambahnya.

"Ya, saya mendengar azan ketika berlatih bersama Timnas Indonesia. Saya mendengar azan saat latihan dan menurut saya itu indah sekali. Saya senang bisa mendengar azan dan merasakan suasana ini," pungkas Ragnar.

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic