features

Nasdem Rakernas, Partai Politik Bergegas

Penulis Aswan AS
Jun 27, 2022
Nasdem Rakernas, Partai Politik Bergegas
ThePhrase.id - Partai Nasdem (Nasional Demokrat) telah mengumumkan nama calon presidennya. Sebuah sikap yang layak untuk diapresiasi karena berani memutuskan untuk mengambil calon presiden yang berasal dari luar partai. Prosesnya pun tidak rumit, hanya melalui forum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang berlangsung selama 3 hari, 15 – 17 Juni 2022.

Tiga Nama Bacapres Hasil Rakernas Partai NasDem. Anies Baswedan, Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo (foto: twitter)


Partai kemudian memilih nama Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Jendral Andika Perkasa sebagai calon presiden. Bandingkan dengan penentuan capres partai di Amerika baik oleh Partai Demokrat atau Republik, seorang calon presiden akan melalui tahapan pemilihan pendahulu atau primary election dan Kaukus.

Dua tahapan ini dilakukan untuk menentukan calon presiden dari masing-masing partai. Primary diadakan oleh pemerintah negara bagian, sementara kaukus adalah pertemuan tersendiri yang diadakan oleh partai politik. Proses ini bisa berlangsung selama 2 tahun sebelum Pilpres.

Nasdem menempuh cara berbeda dari yang dilakukan Golkar, PAN dan PPP yang memulai langkah menuju 2024 dengan membentuk koalisi. Tidak tanggung-tanggung, 2 di antara nama capres yang diumumkan, Anies dan Ganjar adalah 2 nama yang selalu berada di papan atas lembaga survei.

Adapun penentuan nama Jenderal Andika Perkasa, bukan karena perolehan suara terbanyak tetapi lebih karena faktor Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh yang memiliki latar sebagai anggota Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawiarwan dan Putra-putri TNI/Polri (FKPPI). Karena jika berdasarkan jumlah suara, Menteri BUMN, Erick Thohir dipilih lebih banyak oleh Pengurs Wilayah daripada Andika.

"Alasan ke Pak Andika ya tentang politik kebangsaan, semua sebenarnya sama, tapi ya tentu chemistry dengan beberapa hal lainnya, dan kombinasilah yang lebih banyak menjadi preferensi dari teman-teman di steering committee ya. Tentang kombinasi adanya representasi dari militer gitu," kata Ketua DPP NasDem Willy Aditya.

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (dua kanan) dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu (kanan) usai pertemuan di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, Rabu (22/6). (ANTARA)


Dengan menentukan calon presiden terlebih dulu, Nasdem seperti mengundang partai lain untuk berkoalisi jika ada kesamaan pandangan dengan capres yang diumumkan itu. Dan benar saja, tak lama setelah pengumuman itu , PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dan Partai Demokrat langsung merapat sowan menemui Surya Paloh.

Dua hari berturut-turut, Partai Nasdem menerima kunjungan politik dari dua partai politik. Hari pertama, Rabu (22/6/2022), jajaran elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyambangi Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta. Disusul Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengajak sejumlah pengurus DPP partai berlambang mercy itu menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di tempat yang sama, Kamis (23/6/2022).

Meskipun belum ada pembahasan yang cukup serius untuk membangun koalisi guna menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tetapi Nasdem sudah menemukan kesamaan dengan PKS. Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengungkapkan, pihaknya menemukan banyak persamaan pandangan dengan PKS terkait persiapan Pemilu 2024. Ia berharap, situasi itu bisa menjadi faktor pendorong terbentuknya kerja sama kedua parpol.

“Ada banyak kesamaan pandangan, pikiran, yang amat sangat dimungkinkan untuk dikolaborasikan bersama,” kata Surya pada wartawan.

“Menjadi suatu harapan bagi meningkatkan upaya-upaya yang memang dipersiapkan dari dini agar kualitas Pemilu 2024 bisa jauh lebih baik,” imbuhnya.

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (foto: rakyat merdeka)


Sementara usai pertemuan Nasdem dengan AHY, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan, ada kedekatan yang cukup intens antara Nasdem dan Partai Demokrat karena pertemuan ini merupakan pertemuan ketiga.

“Ya sama Partai Demokrat agak romantis dikit. Apalagi kalau (dengan) Pak SBY. Mas AHY pun sudah seperti anak sendiri sama Pak Surya,” tutur Willy.

Kedekatan itu, kata Willy membuat komunikasi Partai Nasdem dan Partai Demokrat berjalan dengan cair. “Jadi tentu komunikasinya jauh lebih kultural,” imbuhnya.

Dari pertemuan Nasdem dengan PKS dan Demokrat, sudah santer kabar ketiganya akan membangun koalisi. Apalagi setelah pertemuan itu, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsyi menemui Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, Rabu (22/6) di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Pertemuan itu dihadiri oleh Aboe, Riefky serta Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. Turut hadir juga Kepala Bappilu Demokrat Andi Arief.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berjabat tangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Sabtu, 18 Juni 2022. (foto: antara)


PDIP akan maju sendirian?

Aksi Nasdem mengumumkan nama capres ini, membuat partai lain bergegas. Satu hari setelah Rakernas Nasdem, Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar menggelar pertemuan.

Dari pertemuan itu keduanya sepakat membangun Koalisi Kebangkitan Indonesai Raya (KKIR). Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung KKIR adalah Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Gus Muhaimin alias Cak Imin. Koalisi ini sudah memenuhi electoral threshold untuk mengusung pasangan capres-cawapres.

Jika Nasdem, PKS dan Demokrat berkoalisi, maka akan ada tiga pasangan capres-cawapres yang akan berkompetisi pada Pemilu 2024 mendatang. Ada juga peluang 4 pasangan jika PDIP mengusung sendiri capres-cawapresnya, karena PDIP merupakan satu-satunya partai yang memenuhi electoral threshold untuk mengusung calon presiden dan wakil presiden sendirian.

Pertanyaannya, apakah PDI Perjuangan bernyali untuk maju sendiri mengingat perolehan angka 19.33 persen yang dimilikinya, belum meyakinkan untuk memenangkan kompetisi. (Aswan AS)

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic