
ThePhrase.id - YouTuber Nessie Judge tengah menjadi sorotan publik, terutama di Jepang dan Korea, akibat kontroversi penggunaan foto korban pembunuhan brutal Jepang, Junko Furuta, dalam salah satu video terbarunya.
Video yang diunggah pada Minggu, 2 November 2025, itu merupakan kolaborasi bersama boy grup K-Pop NCT Dream dalam segmen #NERROR. Pada video tersebut, tampak dekorasi Halloween dengan foto Junko Furuta dipasang di latar belakang ruangan, di mana bagian mata foto tersebut ditutup garis hitam.
Kehadiran foto mendiang Junko Furuta, korban penculikan dan kekerasan yang terjadi pada tahun 1988 dan menjadi salah satu kasus kriminal paling kelam dalam sejarah Jepang, memicu kemarahan netizen Jepang dan Korea. Mereka menilai hal itu sangat tidak sensitif dan tidak menghormati korban serta keluarga.
Kasus Junko Furuta sendiri masih menyisakan trauma mendalam bagi masyarakat Jepang, sehingga penggunaan foto korban dalam konteks dekorasi dinilai sebagai eksploitasi tragedi kemanusiaan nyata.
Nessie Judge kemudian memberikan klarifikasi dan permintaan maaf melalui akun media sosialnya. Ia menyatakan bahwa foto Junko Furuta tidak dipakai semata sebagai dekorasi Halloween, melainkan sebagai bentuk penghormatan terhadap kisah tragis yang pernah ia bahas sebelumnya dalam kontennya. Namun, pengakuan tersebut tidak sepenuhnya meredakan kemarahan publik.
Video yang memicu kontroversi itu telah diturunkan untuk dilakukan pengeditan ulang. Banyak fans NCT Dream pun menyuarakan kekhawatiran mereka agar idolanya tidak ikut terseret dalam kontroversi ini, mengingat mereka tidak terlibat dalam keputusan produksi maupun dekorasi video.
Kasus ini menimbulkan perbincangan luas tentang etika dan tanggung jawab kreator konten digital lintas budaya dalam menggunakan elemen-elemen sensitif, terutama yang berkaitan dengan tragedi nyata korban kekerasan. [Syifaa]