leader

Nila Tanzil, Pendiri Taman Bacaan Pelangi untuk Anak-Anak Indonesia Timur

Penulis Rahma K
Oct 11, 2021
Nila Tanzil, Pendiri Taman Bacaan Pelangi untuk Anak-Anak Indonesia Timur
Nila Ranzil dengan anak-anak Taman Bacaan Pelangi. (Foto: Instagram/nilatanzil)


ThePhrase.id – Nila Tanzil adalah seorang social entrepreneur yang mendirikan organisasi non-profit Taman Bacaan Pelangi dan biro perjalanan Travel Sparks. Ia juga dikenal sebagai penulis yang gemar traveling. Hingga saat ini, ia sudah mengunjungi 44 negara di dunia.

Kisahnya berawal saat Nila memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya. Padahal saat itu ia sudah menduduki posisi yang cukup tinggi. Ia ingin lepas dari hiruk pikuk kota dan memilih untuk mengikuti passion-nya yakni traveling dan volunteering.

Baginya, dengan traveling ia dapat pergi ke mana saja, menghabiskan waktu berjam-jam di satu tempat, mengamati sekelilingnya, terlebih lagi berbincang dengan warga lokal. Traveling juga membuka matanya pada keindahan dunia, budaya-budaya yang beragam, beserta masyarakatnya.

Taman Bacaan Pelangi


Setelah keluar dari pekerjaannya, Nila menghabiskan beberapa waktu di pantai-pantai timur Indonesia. Bukan hanya menikmati pantai dan menyelam, ia juga gemar berinteraksi dengan penduduk lokal. Di sana ia juga kerap melihat anak-anak lokal yang harus pergi ke sekolah dengan menempuh jarak yang jauh dengan jalan kaki.

Ia melihat bahwa anak-anak tersebut hanya membawa buku dan pensil yang dibawa dengan kantong plastik.

“Yang aku lihat, mereka sama sekali tidak punya buku bacaan dan seperti haus ilmu pengetahuan. Dari situ aku tergerak untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk anak-anak Indonesia,” ungkapnya pada Cewequat Indernational Forum 2015 dilansir dari Detik.

Anak-anak Taman Bacaan Pelangi. (Foto: Instagram/nilatanzil)


Berkat pengalamannya tersebut, Nila kemudian mendirika Taman Bacaan Pelangi pada tahun 2009 sebagai perpustakaan bagi anak-anak yang tinggal di daerah terpencil di Indonesia Timur. Pada awal ia dirikan, Nila memboyong 2.000 buku dari Jakarta.

Kini, lebih dari 100 ribu buku telah didistribusikan untuk anak-anak pedalaman Indonesia. Dalam tujuh tahun berdirinya Taman Bacaan Pelangi, organisasi nirlaba tersebut telah memiliki 42 perpustakaan yang tersebar di 15 pulau di timur Indonesia. Hebatnya, lebih dari 12.700 anak juga telah merasakan manfaatnya.

Mendirikan Travel Sparks


Nila mendirikan biro perjalanan atau agensi travel tersebut pada tahun 2014. Tapi ini bukan sekadar biro perjalanan biasa. Nila mendirikan ini sebagai 'Travel With A Cause', di mana berwisata tidak hanya menikmati pemandangan dan keindahan wisata. Melainkan juga terdapat agenda 'volunteering' di perpustakaan-perpustakaan Taman Bacaan Pelangi. Ya, destinasi wisata yang ditawarkan adalah di timur Indonesia seperti Flores dan Sumba.

Selain volunteering, Nila juga memberdayakan warga lokal sebagai pemandu. Dengan begitu, menambah pendapatan warga yang dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari, terutama menyekolahkan anak-anak mereka.

Nila Tanzil. (Foto: Instagram/nilatanzil)


Ide membuat biro perjalanan yang diselipkan agenda volunteering tidak datang begitu saja. Nila memiliki pengalaman volunteer juga saat ia sedang traveling ke Laos. Awalnya ia mendatangi sebuah kuil yang ternyata di belakangnya terdapat sekolah kecil. Dari hanya melihat, ia diajak ngobrol oleh salah satu guru bahasa Inggris, dan malah diberi kesempatan untuk membantu mengajar.

Berbekal pengalaman itu, Nila jadi 'ketagihan' menjadi volunteer. Karena dengan begitu, ia dapat berinteraksi dengan warga lokal dan dapat mengenal budaya mereka lebih dalam. Pengalaman tersebut juga menghangatkan hatinya, jadi ia ingin orang-orang juga merasakan hal tersebut saat mereka traveling.

Menurut Nila akan lebih memuaskan apabila pekerjaan kita sejalan dengan passion yang dimiliki. Maka dari itu ia terpikirkan untuk mengawinkan passionnya dalam traveling dan pendidikan, dan muncullah Travel Sparks.

Menulis Buku


Nila Tanzil. (Foto: Instagram/nilatanzil)


Namun ternyata terdapat beberapa majalah yang memintanya menulis artikel traveling. Hingga akhirnya perempuan lulusan magister University of Amsterdam ini berhasil menulis 3 buku; Lembar-Lembar Pelangi (2016), The Art of Giving Back (2018), dan buku cerita anak berjudul Teman Baru Epi (2018).

Sejumlah penghargaan telah Nila terima berkat dedikasinya memajukan literasi anak-anak Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Forbes Indonesia 10 Inspiring Women (2015), GlobeAsia 99 Most Inspiring Women (2019), dan BeritaSatu People and Inspiration Awards (2020). [rk]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic