
Thephrase.id - Isu ketertarikan pemain naturalisasi Timnas Indonesia untuk merumput di Super League musim 2025-2026 mengemuka seiring kompetisi yang telah memasuki periode akhir putaran pertama dan mulai memunculkan dinamika bursa transfer jelang paruh musim.
Operator kompetisi melalui I.League menanggapi perkembangan tersebut sebagai bagian dari proses profesional yang wajar, seiring meningkatnya daya tarik Super League bagi pemain dengan latar belakang internasional.
Direktur Operasional I.League, Asep Saputra, menyampaikan bahwa minat pemain naturalisasi terhadap klub-klub Super League berpotensi memberikan dampak positif terhadap kualitas kompetisi secara keseluruhan.
Super League 2025-2026 saat ini masih berjalan hingga penutupan putaran pertama, sementara pendaftaran pemain untuk bursa transfer paruh musim baru dijadwalkan dibuka pada 10 Januari 2026.
Meski jendela transfer belum resmi dibuka, sejumlah nama pemain naturalisasi Timnas Indonesia telah ramai dikaitkan dengan beberapa klub Super League dan menjadi perbincangan publik sepak bola nasional.
Pada awal musim ini, beberapa pemain naturalisasi telah lebih dahulu memilih berkarier di Super League, di antaranya Thom Haye dan Eliano Reijnders yang bergabung dengan Persib Bandung.
Selain itu, Rafael Struick memutuskan memperkuat Dewa United, Jens Raven memilih Bali United, sementara Jordi Amat telah menjadi bagian dari Persija Jakarta sejak awal kompetisi.
Di tengah daftar pemain naturalisasi yang sudah aktif bermain di Super League, muncul pula isu tambahan nama yang dikabarkan akan merapat, termasuk Joey Pelupessy dan Maarten Paes yang disebut-sebut berpotensi bergabung dengan Persib.
Rumor terkait Pelupessy menguat seiring kabar bahwa kontraknya bersama klub Belgia, Lommel SK, disebut akan berakhir pada 30 Juni 2026, meskipun hingga kini belum ada pengumuman resmi.
Asep menegaskan bahwa I.League hanya berperan sebagai operator kompetisi dan tidak ikut campur dalam keputusan transfer yang sepenuhnya menjadi kewenangan klub dan pemain.
"Kalau dari I.League tanggapannya, kalau selama periode registrasi dibuka nanti 10 Januari, ya kami melihat dari masing-masing klub. Kalau itu benar, secara nilai kompetisi tentu meningkat," ucapnya.
Lebih lanjut, Asep menambahkan bahwa mekanisme transfer berjalan sesuai prinsip profesionalisme yang memberi ruang bagi klub untuk merekrut pemain dan bagi pemain untuk menentukan pilihan karier berdasarkan nilai yang mereka miliki.
"Saya pikir ini sudah profesional, klub punya hak merekrut, dan pemain juga dengan nilainya menentukan, jadi kita tunggu saja karena pendaftaran pemain tahap kedua dimulai 10 Januari dan nanti kita lihat bagaimana dinamikanya," katanya.