leader

Nurhayati Subakat, Wanita Hebat di Balik Kosmetik Indonesia

Penulis Firda Ayu
Mar 13, 2022
Nurhayati Subakat, Wanita Hebat di Balik Kosmetik Indonesia
ThePhrase.id – Sering menggunakan atau melihat kosmetik Wardah di pusat perbelanjaan? Kosmetik asli Indonesia dengan ciri khas halal ini sudah bertahun-tahun ada dan dipercaya wanita Indonesia.

Bagaimana perjalanan Wardah hingga dipercaya wanita Indonesia? Yuk kenalan dengan wanita hebat di balik Wardah, Nurhayati Subakat.

Nurhayati merupakan wanita kelahiran Padang Panjang, Sumatra Barat pada 27 Juli 1950. Menghabiskan masa kecilnya di Padang Panjang, Nurhayati kemudian hijrah ke Kota Kembang Bandung untuk meneruskan studinya.

Nurhayati berkuliah di jurusan Farmasi, Institut Teknologi Bandung pada tahun 1971. Lulus tepat waktu di tahun 1975 sebagai lulusan terbaik, ia mencoba peruntungannya melamar sebagai dosen. Namun ia kemudian ditolak dan sempat kesulitan mendapat pekerjaan.

Ia lantas kembali ke kampung halamannya di Padang dan sempat bekerja di Rumah Sakit Umum Padang sebagai apoteker.

Nurhayati Subakat
Nurhayati Subakat (Foto: itera.ac.id)


Ia kemudian menikah dengan suaminya Subakat Hadi yang juga merupakan alumnus ITB jurusan teknik kimia. Lantas, ia dan suami memilih merantau ke Jakarta.

Di Jakarta, Nurhayati bekerja di salah satu perusahaan kosmetik multinasional terkenal saat itu, Wella pada tahun 1979 sebagai quality control. Kewajibannya sebagai ibu membuatnya harus rela keluar dari perusahaan ini di tahun 1985.

Ia kemudian berinovasi untuk membuat home industry dengan 2 karyawan saja di tahun 1985 yang ia beri nama PT Pustaka Tradisi Ibu. Perusahaan kecil ini memproduksi sampo dengan merek Putri dan tagline ‘Salon’s Best Choice’.

Melalui podcast di channel youtube Pita Kuning, Nurhayati mengungkap bahwa ia memasarkan sampo ini ke salon-salon kecantikan. Sampo ternyata diterima dengan baik oleh banyak salon-salon kecantikan ternama di Jakarta.

Nurhayati Subakat (Foto: youtube/ Paragon Technology and Innovation)


Sayangnya meski dengan masa depan perusahaan yang terlihat baik, cobaan lalu datang di tahun 1990. Pabrik miliknya habis terlalap api. Ia dihadapkan kenyataan utang bank yang banyak dan pilihan harus menutup perusahaan miliknya.

Namun Nurhayati tidak pantang menyerah, ia juga memikirkan nasib karyawan-karyawan miliknya jika  perusahaannya harus ditutup. Ia kemudian menggunakan tabungan suami untuk memulai usaha ini dari nol kembali.

Usahanya pun membuahkan hasil, dari yang awalnya harus mengandalkan gaji bulanan suami untuk membayar karyawan, ia mulai bisa membayar karyawannya bahkan membagikan THR. Ia juga kemudian mendapat pinjaman modal dari bank sebanyak 150 juta untuk membangun kembali pabriknya.

Berusaha mencari inovasi untuk membesarkan perusahaannya, Nurhayati kemudian menemukan peluang dalam segmen kosmetik Muslimah. Ia kemudian membuat produk kosmetik yang dikenal dengan nama Wardah. Kosmetik halal ini awalnya dipasarkan melalui pesantren.

Makin Besar


Quote Nurhayati (Foto: youtube/ Paragon Technology and Innovation)


Produk Wardah makin dikenal masyarakat hingga sanggup melawan krisis moneter (krismon) di tahun 1997. Produk ini dipasarkan dengan berbagai cara salah satunya, MLM. Ekonomi makin membaik pasca krismon, Wardah mampu menembus negara-negara tetangga dan diminati Muslimah di sana.

Kini, home industri yang dibangun Nurhayati menjadi perusahaan kosmetik nasional terbesar di Indonesia dengan nama PT Paragon Technology and Innovation. Paragon membawahi beberapa merek kosmetik besar seperti Wardah, Emina, Make Over, dan Kahf dengan lebih dari 11.000 karyawan di seluruh Indonesia.

Prestasi Nurhayati sendiri juga tak kalah cemerlang, meski tak menjadi CEO Paragon, kiprahnya dalam perusahaan membuatnya kembali dinobatkan sebagai 50 wanita paling berpengaruh di Asia dalam 'Forbes 50 over 50 Asia.’

“Untuk anak muda kita jangan gampang menyerah, kita harus tekun. Keluarkan semua potensi kita, kita bisa jadi raja di negeri kita sendiri. Ayo anak muda silahkan keluarkan semua potensi Anda,” ujar Nurhayati memberi semangat anak muda saat mendapat penghargaan honoris causa ITB. [fa]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic