e-biz

Olah Data Seismik 27 Ribu Km2, Pertamina Luncurkan Teknologi 2D Cubed

Penulis Haifa C
Jan 19, 2022
Olah Data Seismik 27 Ribu Km2, Pertamina Luncurkan Teknologi 2D Cubed
Thephrase.id – Pertamina melalui Subholding Upstream terus melakukan upaya menjaga keberlangsungan penyediaan energi untuk negeri melalui aktivitas Seismik. Seismik merupakan tahapan awal dari rangkaian proses bisnis di sektor hulu minyak dan gas bumi.

Setelah aktifitas seismik dilaksanakan, data seismik kemudian diolah untuk didapatkan informasi yang detail mengenai data keberadaan potensi minyak dan gas bumi di bawah permukaan bumi sesuai perkembangan teknologi terbaru melalu metode 2D Cubed.

"Kami bersyukur kami sampai pada tahapan kickoff 2D Cubed (Pseudo 3D) Seismic Reprocessing setelah melalui tahapan yang panjang. Kami percaya dengan dilakukannya Data Reprocessing ini akan membawa peluang besar untuk pencarian cadangan minyak dan gas bumi di Indonesia," ujar Medi Kurniawan, Direktur Eksplorasi dan Penemuan Baru PT Pertamina Hulu Energi selaku Subholding Upstream Pertamina, Senin (17/01).

Lebih lanjut, Medi menambahkan bahwa ini merupakan lanjutan dari Komitmen Kerja Pasti PHE Jambi Merang di area terbuka, yang juga terbesar ke 3 se-Asia Pasifik dalam pengelolaan 3D Pseudo Seismic Program dengan luasan area mencapai 270.000 KM2, yang tersebar dari selatan Makassar hingga utara Jawa - Bali - Lombok.

"Melalui upaya ini menunjukkan bahwa Pertamina berkomitmen untuk melakukan eksplorasi dengan menggunakan teknologi terbaik untuk Indonesia. Pertamina juga terbuka untuk melakukan partnership dalam menggunakan data 2D Cubed dalam melakukan kegiatan Eksplorasi selanjutnya di Indonesia," kata Agung Prasetyo, VP New Venture PT Pertamina Hulu Energi selaku Subholding Upstream Pertamina.

Pekerjaan ini, lanjut Agung akan dilaksanakan oleh TGS selaku perusahaan pengelola data energi di Industri minyak dan gas bumi dengan teknologi mutakhir siap dan mampu untuk memberikan hasil pengolahan data.

*Ilustrasi Foto:* Sumur eksplorasi Manpatu-1x Wilayah Kerja Mahakam yang terletak di lepas pantai Kalimantan Timur yang merupakan bagian dari Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina (Foto: istimewa)


"Indonesia merupakan pemain kunci di industri minyak dan gas bumi global. Di mana produksi minyak dan gas bumi mengalami penurunan beberapa waktu terakhir. Namun demikian, terdapat potensi penemuan yang belum dikelola secara optimal. Melalui pengolahan Data Reprocessing dari potensi ini, diharapkan mampu menjawab tantangan yang dihadapi industri hulu migas di Indonesia," ujar Agung.

Shinta Damayanti Kepala Divisi Eksplorasi SKKMigas menyampaikan bangga terhadap Pertamina yang telah menunjukkan keseriusannya dalam melaksanakan Komitmen Kerja Pasti di Area Terbuka. Salah satunya adalah Data Reprocsesing yang dilakukan sekarang, di mana hal ini sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mendapatkan data terbaru agar dapat menemukan Giant Discovery di masa mendatang.

Agus Cahyono Adi, Kepala Pusdatin Kementerian ESDM menyampaikan bahwa ini merupakan milestone yang bagus dalam rangka untuk menggali potensi migas yang ada di Indonesia.

"Ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pioneer dan terobosan Pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada KKKS untuk dapat berinvestasi di luar Wilayah Kerja dan bisa memperluas penggunaan dana di luar wilayah kerja eksisting," ujarnya.

Lebih lanjut, dari aset data yang besar ini kita dapat melakukan explore lebih terhadap data digital yang membutuhkan teknologi untuk bisa kita olah lebih lanjut. Kini tersedia Permen ESDM No 7 tahun 2019 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Data Minyak dan Gas Bumi, yang memungkinkan semua pihak untuk dapat mengakses data dari mana saja untuk mengetahui sumber daya yang ada di Indonesia.

"Diharapkan dengan teknologi baru pemrosesan data 2D Cubed Seismik di area South Makassar - Jawa - Bali - Lombok ini dapat menarik investor dan bisa menemukan cadangan migas yang besar. Terima kasih kepada PHE dan SKKMigas semoga project ini berjalan dengan baik dan selesai tepat waktu sehingga dapat mengangkat potensi yang ada," tandasnya. [hc]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic