ThePhrase.id – Seiring dengan naiknya kasus Covid-19 varian Omicron, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya menekan kenaikan kasus dengan menggelar berbagai macam operasi protokol kesehatan (Prokes).
Prokes tersebut terus dilaksanakan untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat agar terus mematuhi dan menerapkan prokes terutama di tempat umum.
Sejak Januri 2022, Pemkot Surabaya sudah menerapkan operasi prokes karena terjadi kenaikan yang signifikan dengan kasus klaster keluarga dan sekolahan yang terbanyak. Operasi prokes akan terus dilaksanakan serentak di 31 kecamatan.
Menurut Ridwan Mubarun, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana (Daerah) Kota Surabaya operasi tersebut dilaksanakan utamanya setiap malam Minggu.
“Kami ingin mengingatkan masyarakat terutama yang melanggar prokes, agar tidak abai dan tetap disiplin. Sebab, pandemi Covid-19 ini masih belum berakhir,” kata Ridwan, Minggu (6/2/2022).Ia juga menambahkan bahwa operasi prokes dilakukan kepada pengguna kendaraan dan tempat-tempat keramaian. Untuk memastikan tidak adanya penyebaran Covid-19, operasi prokes dilakukan dengan melakukan swab antigen di sejumlah lokasi yang dituju.
Jika, dinyatakan positif maka akan dilanjutkan dengan PCR dan jika hasilnya positif akan langsung dibawa ke Hotel Asrama Haji untuk dikarantina.
Pelaksanaan Swab Hunter di sejumlah tempat kerumunan. (Foto: Surabaya Lawan Covid-19)
Ridwan menjelaskan bahwa di awal Januari 2022 selama operasi belum ditemukan yang positif namun pada awal bulan Februari ini ditemukan beberapa yang positif.
“Ketika ada peningkatan frekuensi kenaikan kasus Covid-19 ini, Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) memerintahkan untuk meningkatkan swab hunter melalui operasi prokes,” imbuhnya.
M Yunus, Camat Sawahan menyatakan ke depannya hasil PCR yang positif akan di serahkan ke puskesmas setempat untuk ditindaklanjuti. Ia juga meminta puskesmas setempat untuk melaporkan apabila terdapat warga yang melakukan kontak erat dengan pasien yang terkonfirmasi positif.
Selain swab hunter, juga dilakukan pembatasan fasilitas umum dan Rekreasi Hiburan Umum (RHU) serta fasilitas lainnya yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
Taman Kota Keputih misalnya, dibatasi hanya buka pada Senin-Jumat pada jam 6 pagi hingga 11 siang, kemudian di hari Sabtu dan Minggu ditutup. Alun-alun basement Surabaya juga ditutup sejak 1 Februari 2022. Pemkot Surabaya hanya membuka wilayah luar Alun-Alun Surabaya dari jam 7 pagi hingga jam 6 sore.
“Jadi, jangan tanya ini Omicron atau bukan Omicron. Ini sudah Omicron semua, karena penyebarannya lima kali lebih cepat ketimbang varian terdahulunya. Saya mohon, warga Surabaya jangan lengah, kalau kita lengah, yang terkonfirmasi semakin banyak,” ujar Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. [Syifaa]