trending

Omicron Meningkat, Indonesia Diprediksi Alami Gelombang Ketiga pada Februari 2022

Penulis Haifa C
Jan 16, 2022
Omicron Meningkat, Indonesia Diprediksi Alami Gelombang Ketiga pada Februari 2022
ThePhrase.id – Ahli epidemiologi dari Griffith University di Australia, Dicky Budiman memprediksi bahwa Indonesia akan mengalami gelombang ketiga Covid-19 pada bulan Februari-Maret 2022.

Hal ini disebabkan oleh sejumlah alasan, dan salah satunya yakni melemahnya antibodi masyarakat Indonesia.

"Prediksinya adalah Februari atau akhir Februari-Maret. Dari sisi program vaksinasi kita yang rata-rata yang dimulai Januari lalu, termasuk gelombang Delta yang membuat sebagian besar penduduk terinfeksi dan memiliki antobodi dan imunitas, termasuk divaksinasi, Februari-Maret itu adalah di mana proteksinya cenderung berpotensi menurun, sebagian besar, sehingga rawan," ujar Dicky.

Dicky Budiman, epidemiolog dari Griffith University, Australia (Foto: sindonews)


Selain itu, Dicky juga menyampaikan bahwa sebenarnya gelombang ketiga merupakan suatu hal yang sulit untuk dihindarkan, apalagi jika masih terdapat masyarakat yang belum divaksinasi.

"Gelombang ketiga itu sesuatu yang tidak bisa dihindarkan, bahkan sebelum Omicron saya sampaikan ini. Kalau selama masih ada sejumlah besar penduduk belum memiliki imunitas dan jumlahnya signifikan, 5-10 persen saja sudah signifikan, di situ lah akan selalu ada potensi gelombang ketiga,” ungkap Dicky.

Dicky juga menambahkan bahwa dengan adanya Omicron, peluang terjadinya gelombang ketiga menjadi lebih besar.

“Karena dia (dampak Omicron) bersinergi dengan dampak Delta yang belum selesai,” imbuhnya.

Kendati demikian, Dicky berharap bahwa jika prediksinya tersebut terjadi, maka gelombang ketiga akan menjadi gelombang Covid-19 terakhir di Indonesia.

Masyarakat Indonesia pulang kerja pada masa PSBB transisi setelah mengalami gelombang Covid kedua pada tahun 2021 (Foto: Liputan6)


Dicky juga mengatakan bahwa gelombang ketiga masih bisa dicegah asalkan pemerintah tetap ketat dalam melakukan 3T (Testing, tracing, and treatment), dan masyarakat juga tetap melaksanakan protokol kesehatan yang berlaku seperti 5M (Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas) serta melakukan vaksinasi lengkap hingga booster.

"Ini yang harus dimitigasi dengan strategi penguatan akselerasi vaksinasi, baik dua dosis maupun booster pada kelompok berisiko tinggi," tandas Dicky. [hc]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic