sportLiga Inggris

Organisasi Anti Diskriminasi Bersuara, 43 Persen Pemain Premier League Kulit Hitam namun Hanya 4,4 Persen jadi Pelatih

Penulis Rangga Bijak Aditya
Sep 12, 2025
Pemecatan Nuno Espirito Santo oleh Nottingham Forest pekan ini membuat Premier League tanpa pelatih kulit hitam. (Foto: Instagram Premier League)
Pemecatan Nuno Espirito Santo oleh Nottingham Forest pekan ini membuat Premier League tanpa pelatih kulit hitam. (Foto: Instagram Premier League)

ThePhrase.id - Sepak bola Inggris kembali disorot karena krisis representasi pelatih dari kalangan kulit hitam, Asia, dan keturunan campuran. Organisasi anti-diskriminasi Kick It Out menyebut ada risiko hilangnya satu generasi manajer dari kelompok tersebut.

Pemecatan Nuno Espirito Santo oleh Nottingham Forest pekan ini membuat Premier League tanpa pelatih kulit hitam. Situasi serupa terakhir terjadi antara Maret sampai Agustus 2023.

Kala itu, Patrick Vieira meninggalkan Crystal Palace sementara Vincent Kompany baru membawa Burnley promosi. Kekosongan ini dinilai menjadi alarm serius bagi sepak bola Inggris.

Chief Executive Kick It Out, Samuel Okafor, menegaskan masalah ini sudah berlangsung lebih dari satu dekade. Ia menyebut banyak mantan pemain menyerah saat mencoba meniti karier sebagai pelatih.

"Kami tahu talenta beragam itu ada, dan klub harus transparan serta adil dalam perekrutan," tegas Okafor.

"Kita tidak boleh kehilangan satu generasi lagi karena minimnya aksi terkoordinasi," sambung Okafor.

Awal bulan ini, Kick It Out meluncurkan program Football United. Langkah itu bertujuan memperbaiki representasi kepemimpinan klub yang belum mencerminkan komunitas lokal.

Laporan Black Footballers Partnership tahun 2022 menyebut 43 persen pemain Premier League berasal dari latar belakang kulit hitam. Namun hanya 4,4 persen mantan pemain kulit hitam yang mendapatkan posisi sebagai pelatih kepala.

Angka representasi pada level eksekutif, kepemimpinan, dan kepemilikan lebih rendah lagi, hanya 1,6 persen. Padahal sejarah mencatat Ruud Gullit sebagai pelatih kulit hitam pertama Premier League pada 1996.

Paul Ince kemudian menjadi pelatih kulit hitam asal Inggris pertama di kasta tertinggi saat menangani Blackburn pada 2008. Sementara Ashvir Singh Johal baru-baru ini mencatat sejarah sebagai manajer Sikh pertama di sepak bola profesional Inggris.

FA berupaya meningkatkan keragaman lewat Football Leadership Diversity Code sejak 2020. Lebih dari 50 klub, termasuk 19 klub Premier League, menandatangani inisiatif tersebut.

Akan tetapi, banyak klub gagal memenuhi target, hingga FA memperkenalkan Aturan N pada 2023. Regulasi itu mewajibkan klub mempublikasikan data keragaman tenaga kerja setiap enam bulan.

Premier League juga meluncurkan No Room For Racism Action Plan pada 2021. Lebih dari 80 pelatih telah mengikuti program ini, dengan 75 di antaranya kini bekerja penuh waktu. (Rangga)

Artikel Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic