Thephrase.id - Premier League memastikan tidak akan mengurangi jumlah peserta dari 20 menjadi 18 klub, meski tekanan internasional terhadap padatnya kalender kompetisi terus meningkat.
Langkah ini sekaligus menjadi penolakan langsung terhadap praktik yang telah dilakukan Ligue 1 Prancis sejak musim 2023-2024. Liga Prancis memangkas dua peserta dengan alasan efisiensi jadwal dan mengurangi beban fisik pemain.
Premier League menilai bahwa pemangkasan jumlah klub bukan solusi ideal menghadapi persoalan kalender global yang semakin padat.
Menurut Chief Executive Premier League, Richard Masters, hal yang lebih dibutuhkan saat ini adalah keterlibatan semua pemangku kepentingan dalam merancang ulang kalender sepak bola dunia.
Liga Inggris musim 2025-2026 akan dimulai pada 15 Agustus 2025, hanya tiga pekan setelah Chelsea mengalahkan PSG dalam final Piala Dunia Antarklub 2025 di MetLife Stadium, New York.
Sebelumnya, Premier League juga baru saja menyelesaikan turnamen Summer Series yang digelar dua pekan lalu.
Final Piala Dunia edisi 2026 dijadwalkan berlangsung di Amerika Serikat pada 19 Juli 2026. Artinya, musim ini akan berlangsung selama hampir sebelas bulan penuh.
Dalam periode yang sangat sempit ini, pemain hanya mendapatkan waktu libur sekitar tiga pekan. Masters menyebut situasi ini menciptakan ketegangan antara klub dan operator liga.
"Ketika turnamen selesai pada pertengahan Juli dan pemain hanya mendapat libur tiga pekan, maka sisa waktu hanya seminggu sebelum liga dimulai. Ini tidak masuk akal," kata Masters.
FIFA dituding mengambil keputusan sepihak dalam penambahan turnamen baru seperti Piala Dunia Antarklub dengan 32 tim dan Piala Dunia 2026 dengan 48 negara peserta. Menurut Masters, keputusan-keputusan ini tidak dibarengi konsultasi dengan operator liga nasional.
UEFA juga ikut menambah beban dengan memperluas format Liga Champions, Europa League, dan Conference League. Akibatnya, FA Cup tidak lagi menyelenggarakan laga ulang, dan Carabao Cup putaran ketiga terpaksa digelar dalam dua pekan terpisah pada September 2025.
Premier League mengklaim masih mempertahankan struktur yang sama sejak 1994, yakni 20 klub dan 380 pertandingan per musim. Masters menyatakan bahwa bentuk ini tidak akan diubah demi menyesuaikan diri dengan tekanan dari luar.
"Saya tidak berpikir kami seharusnya dipaksa mengambil keputusan seperti itu," ujar Masters kepada BBC Sport.
"Kami belum pernah mengubah struktur itu. Sekarang kami justru mulai menyesuaikan kalender domestik demi agenda ekspansi sepak bola global," sambungnya.
Chelsea dan Manchester City sempat meminta penundaan awal musim karena keikutsertaan mereka dalam kompetisi internasional. Permintaan itu ditolak. Chelsea akan memulai musim melawan Crystal Palace hanya lima pekan setelah tampil di Amerika.
Masters menyebut kondisi ini sebagai "efek kupu-kupu" dari keputusan FIFA yang tak memperhitungkan liga domestik. Ia menambahkan bahwa klub-klub yang tidak terlibat dalam Piala Dunia Antarklub pun ikut terdampak karena harus menghadapi tim yang jadwalnya terlalu padat.
"Bukan tugas saya menilai keberhasilan Piala Dunia Antarklub. Tugas saya adalah menilai dampaknya terhadap liga domestik, termasuk Premier League," tegasnya.
Isu lain yang menjadi sorotan adalah penggunaan dana sentral Premier League untuk membiayai Summer Series, turnamen pramusim di AS yang digelar dua tahun sekali. Beberapa klub dikabarkan tidak setuju.
Meski begitu, Masters menyatakan turnamen ini akan tetap digelar lagi pada 2027 sebagai bagian dari agenda komersialisasi liga. Premier League saat ini menjalin kerja sama erat dengan NBC sebagai mitra penyiaran utama di Amerika Utara.
Masters menambahkan bahwa Premier League tetap waspada terhadap perkembangan liga kompetitor seperti Saudi Pro League, terutama setelah Arab Saudi resmi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034.
Akan tetapi, ia menyatakan optimisme terhadap keberlanjutan daya saing Premier League di tengah tantangan global. "Selama masih ada ketidakpastian soal siapa juara, siapa degradasi, dan siapa lolos ke Eropa, liga ini tetap menarik," tandasnya.