Pangkat Mayor Teddy Dinaikkan jadi Letkol, Imparsial: Lukai Perasaan Prajurit yang Pertaruhkan Nyawa

ThePhrase.id - Direktur Imparsial, Ardi Manto Adiputra menyebut bahwa dinaikkannya pangkat Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dari mayor menjadi letnan kolonel (letkol) dapat melukai perasaan prajurit TNI yang telah menorehkan prestasi dalam menjalankan tugas hingga mempertaruhkan nyawa di lapangan.

Ardi mengatakan bahwa para prajurit yang telah berjuang demi bangsa dan negara lebih layak untuk diapresiasi dan mendapatkan promosi kenaikan pangkat, daripada seseorang yang mendapatkan hal tersebut karena akses politik.

“Elite politik dan pimpinan TNI juga harus sadar bahwa kebijakan kenaikan pangkat Mayor Teddy juga berpotensi melukai perasaan para prajurit di lapangan yang selama ini telah mempertaruhkan nyawa bagi negara serta dapat mendemoralisasi mereka yang telah berjuang dengan dedikasi tinggi,” ucap Ardi dalam keterangan persnya, Jumat (7/3) dikutip Kompas

Ia kemudian menyoroti Teddy yang sudah tidak pernah melaksanakan tugas sebagaimana prajurit TNI di lapangan pada umumnya, sejak ditunjuk menjadi asisten ajudan Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo.

Bahkan, lanjut Ardi, Mayor Teddy justru terang-terangan menggunakan atribut kampanye Prabowo-Gibran semasa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu, yang jelas-jelas melanggar netralitas TNI karena terlibat langsung dalam politik praktis.

Menurutnya, dinaikannya pangkat Seskab tersebut sangat politis, bukan karena adanya suatu prestasi atau meritrokrasi.

Diketahui sebelumnya, berdasarkan Surat Perintah Nomor Sprin/674/II/2025, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto secara resmi menaikkan pangkat Teddy dari mayor menjadi letkol.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen Wahyu Yudhayana menyatakan, alasan kenaikan pangkat Teddy tidak perlu diketahui oleh publik.

PSI Nilai Kenaikan Pangkat Sesuai Prosedur

Juru Bicara DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Wiryawan mengatakan bahwa kenaikan pangkat Mayor Teddy menjadi letkol sudah sesuai prosedur, berdasar pada prestasi pribadi, dan tidak ada unsur politik.

“Kenaikan pangkat tersebut sudah sesuai mekanisme dan prosedur di lingkungan TNI, yang berbasis pada prestasi dan rekam jejak pengabdian. Proses kenaikan ini mengikuti sistem meritokrasi yang ketat, tidak ada intervensi politik atau nepotisme,” ujar Wiryawan dalam keterangan tertulis, Minggu (9/3).

Wiryawan kemudian meminta seluruh pihak untuk menghormati keputusan tersebut dan mengabaikan isu-isu miring yang kurang mengenakkan.

“Mari kita fokus pada bagaimana Letkol Teddy dan para prajurit lain dapat terus berkontribusi bagi bangsa daripada memperdebatkan sesuatu yang sudah sesuai prosedur. Kita harus mendukung profesionalisme TNI yang kuat dan solid demi keamanan nasional,” tandasnya. (Rangga)