ThePhrase.id - Cabor sepak bola putra PON 2021 sudah mencapai ujung penyelenggaraan. Ini seiring selesainya pertandingan semifinal pada Selasa 12 Oktober 2021.
Semifinal Jatim vs Aceh - Foto PB PON XX Papua 2021 - Denni Christovel Pallo
Semifinal menyajikan pertandingan antara Papua vs Kalimantan Timur dan Jawa Timur vs Aceh. Hasilnya Papua menang besar atas Kaltim dengan skor 5-1. Kemudian Aceh mengalahkan Jatim dengan angka ketat 2-1.
Pertandingan semifinal digelar serentak. Laga Papua vs Kaltim diselenggarakan di Stadion Mandala, Jayapura, sedangkan Aceh vs Jatim di Stadion Barnabas Youwe, Kabupaten Jayapura.
Enam gol yang tercipta dalam laga Papua vs Kaltim, semuanya diciptakan pemain tuan rumah. Karena satu-satunya gol Kaltim berasal dari bunuh diri Arie Wakoem.
Tapi skuat Papua yang ditangani Eduard Ivakdalam mampu membalasnya dengan lima gol. Masing-masing atas nama Ricky Ricardo Cawor (2 gol), I Nyoman Nikson, Arodi Aopdana, dan Samuel Gideon Balinsa.
Kalau pertandingan Aceh melawan Jatim, gol kemenangan tim paling ujung Indonesia dihasilkan Akhirul Wada dan Muzakir. Kemudian gol Jatim dihasilkan Dwiki Mardiyanto.
Jadwal Final Sepak Bola
Semifinal Papua vs Kaltim - Foto PB PON XX Papua 2021 - Silvester
Sepak bola merupakan salah satu cabor yang bergengsi di setiap kejuaraan multievent. Mulai SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade, termasuk PON yang levelnya nasional.
Maka itu pertandingan sepak bola tidak pernah sepi peminat. Baik di stadion maupun layar kaca. Terus kapan jadwal pertandingan final sepak bola PON 2021?
Sesuai Technical Handbook yang menjadi pegangan semua tim peserta, final akan dipentaskan pada Kamis 14 Oktober 2021. Partai puncak diselenggarakan di Stadion Mandala, Jayapura, kick-off pukul 19.00 WIT atau 17.00 WIB.
Jadi pertandingan Papua vs Aceh akan berlangsung sesuai jadwal tersebut. Dengan didahului pertandingan antara Kaltim vs Jatim, untuk memperebutkan medali perunggu di Stadion Barnabas Youwe.
Dua Legenda Adu Taktik
Pertemuan antara Papua vs Aceh adalah persaingan dua legenda. Pelatih Papua adalah Eduard Ivakdalam, kemudan pelatih Aceh adalah Fakhri Husaini.
Kita tahu mereka sama-sama legenda sepak bola Indonesia. Bahkan memiliki posisi bermain yang sama, yaitu gelandang.
Sekarang Eduard Ivakdalam dan Fakhri Husaini dipertemukan kembali. Tapi tidak di lapangan, melainkan di hamparan taktik dan strategi.
Mereka harus adu pintar dan jeli dalam memasang formasi. Jangan sampai pula salah menerapkan pola permainan. Karena sekali lagi, sepak bola PON sangat bergengsi, bahkan gelar juara umum multievent terasa hambar kalau tanpa medali emas sepak bola. (Nadira)