ThePhrase.id - Dalam kesepakatan penting pertama yang dicapai pada KTT iklim COP26, lebih dari 100 pemimpin dunia berkomitmen untuk mengakhiri deforestasi serta melakukan penanaman ulang pada tahun 2030.
Foto: Ilustrasi Deforestasi (freepik.com Background photo created by wirestock)
Tujuan 2030 tersebut sama dengan yang ditetapkan oleh beberapa negara 7 tahun lalu, yang dikenal sebagai Deklarasi Hutan New York. Mereka juga menetapkan tujuan sementara untuk mengurangi separuh deforestasi pada tahun 2020. Namun, rencana yang kali ini dideklarasikan mencakup beberapa negara yang sebelumnya tidak hadir, termasuk negara-negara dengan jumlah deforestasi tertinggi.
Negara-negara yang menyatakan akan menandatangani komitmen tersebut, termasuk Kanada, Brasil, Rusia, dan Indonesia. Negara-negara tersebut mencakup sekitar 85% hutan dunia.
Dapat Pendanaan Dari Jeff Bezos
Deklarasi 'Glasgow Leaders' tentang Hutan dan Penggunaan Lahan pada 2 November 2021 di konferensi iklim COP26 oleh 101 negara ditambah Uni Eropa, akan disertai dengan £14 miliar dana baru untuk mengatasi hilangnya hutan selama lima tahun ke depan. Dana tersebut berasal dari 12 negara serta organisasi swasta seperti Bezos Earth Fund.
Sebagian dari dana itu akan diberikan ke negara-negara berkembang untuk membantu restorasi lahan, pemadaman kebakaran hutan, dan dukungan bagi masyarakat. Selain itu 28 negara juga berkomitmen untuk menghilangkan deforestasi dari perdagangan global makanan dan produk pertanian lainnya seperti minyak kelapa sawit, kedelai, dan kakao.
Foto: Presiden Joko Widodo pada KTT COP26 (youtube.com/sekretariat Presiden)
Industri-industri ini berkontribusi pada hilangnya hutan dengan menebang pohon untuk memberi ruang bagi ternak atau tanaman. Lebih dari 30 perusahaan terbesar di dunia telah berjanji untuk berhenti berinvestasi dalam operasi terkait deforestasi.
Indonesia sendiri menjadi negara pengekspor minyak sawit terbesar dunia, yang dapat ditemukan dalam segala hal mulai dari sampo hingga kue kering. Produksi minyak sawit telah menyebabkan kerusakan hutan serta hilangnya wilayah bagi masyarakat setempat.
Dilansir dari BBC.com, Professor Simon Lewis, ahli iklim dan hutan di University College London, mengatakan bahwa komitmen politik untuk mengakhiri deforestasi dari begitu banyak negara pada ajang COP26 tersebut merupakan kabar yang baik.
Dengan komitmen tersebut, para pemimpin dunia berharap bumi bisa menjaga kenaikkan suhu global di bawah 1,5 celsius. [nadira]