ThePhrase.id – Dalam sejarahnya, kompetisi sepak bola level tertinggi di Indonesia gabungan Perserikatan dan Galatama dengan format satu wilayah sudah digelar sebanyak 10 musim. Era Liga Indonesia ini dimulai pada musim 1994/1995.
Liga 1 2021/2022 sekarang menjadi kompetisi ke-11 yang memakai format satu wilayah. Bali United menjadi kandidat kuat juara, karena tinggal butuh 1 poin dari sisa dua pertandingan.
Saat ini Bali United dari 32 pertandingan mengoleksi 72 poin. Hasil dari 22 kali menang, 6 seri, dan 4 kalah. Catatan golnya adalah 54 memasukkan dan 22 kemasukan.
Bali United - Foto LIB
Pesaing terdekat Bali United adalah Persib. Maung Bandung sementara bertengger di peringkat kedua, dari 32 kali main mendapatkan 26 poin. Hasil dari 20 kali menang, 7 seri, dan 5 kalah. Golnya 47 memasukkan dan 21 kemasukan.
Persib harus menyapu dua laga sisa dengan kemenangan, kemudian berharap Bali United kalah terus di dua partai tersisa. Kalau itu yang terjadi, Persib yang akan keluar sebagai juara.
Sambil menunggu siapa juara Liga 1 2021/2022, ada baiknya kita simak lebih dulu potret hasil akhir tim juara di kompetisi sepak bola Indonesia, yang dalam sejarahnya memakai format satu wilayah.
Musim ini merupakan sejarah karena untuk pertama kalinya Indonesia menggelar kompetisi dengan format satu wilayah. Dan, Persik mencatat sejarah karena menjadi tim pertama di Indonesia yang juara dengan format tersebut.
Pekan terakhir kompetisi musim ini berjalan seru. Karena akhirnya poin Persebaya dan PSM sama-sama 61. Tapi Persebaya berhak di peringkat pertama, setelah unggul selisih gol. Persebaya 55-26 dan PSM 46-28.
Setelah beberapa musim kembali ke format lebih dari satu wilayah, di musim 2008/2009 era ISL dimulai dengan mengembalikan format satu satu wilayah lagi. Hasilnya Persipura yang menjadi juara.
Ini adalah persembahan terakhir dari nama besar Arema sebelum koyak terpecah-pecah. Saat menjadi juara namanya Arema Indonesia, nama baru dari Arema Malang. Tapi setelah menjadi juara, dualisme PSSI merembet ke Arema. Sekarang ada Arema Indonesia dan Arema FC. Untuk gelar juara 2009/2010 PSSI memutuskan Arema FC yang berhak mewarisi. Namun Arema Indonesia juga tetap merasa punya warisan tersebut.
Di tengah jalan kompetisi ini ditinggal mundur tiga tim, yaitu Persibo, PSM, dan Persiba. Akibatnya tinggal tersisa 15 tim, tetapi terus dilanjutkan sampai selesai. Persipura tampil sebagai juara.
Laskar Wong Kito mampu mendominasi perjalanan di musim ini. Selisih poin dengan tim peringkat kedua relatif jauh. Pada musim ini Sriwijaya FC dipenuhi pemain bintang, dengan pelatih lokal Kas Hartadi.
Persipura kembali melanjutkan tren juara. Di musim ini Mutiara Hitam berhasil tampil sebagai juara, dengan 82 poin. Hingga sekarang jumlah poin itu masih yang terbanyak dalam sejarahnya. Bahkan Liga 1 2021/2022 juga tidak akan pecah, karena potensi poin maksimal Bali United sebagai kandidat kuat hanya 78.
Bhayangkara FC mengejutkan dengan sukses meraih trofi juara Liga 1. Mereka adalah tim baru dan bisa langsung sukses. Musim 2017 juga menjadi era baru dari kompetisi kasta tertinggi di Indonesia. Di musim ini Bali United juga punya poin yang sama, 68. Tapi kalah head to head dari Bhayangkara FC.
Persija menyudahi paceklik gelar juara di level tertinggi setelah terakhir meraihnya pada musim 2001. Macan Kemayoran berhasil mendominasi perjalanan di musim ini.