Partai Demokrat Terus Jajaki Komunikasi dengan Prabowo dan Ganjar

ThePhrase.id - Partai Demokrat menyebut terus melakukan komunikasi dengan Prabowo di kubu Koalisi Indonesia Maju (KIM) mau pun Ganjar di kubu PDIP beserta partai politik pendukungnya.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan memilih koalisi untuk hadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidaklah sesulit menilai perlombaan yang sedang digelar di Kantor DPP Partai Demokrat.

“Saya pikir menilai tumpeng, menilai lukisan sulit, tapi saya rasa tidak sesulit memilih koalisi nantinya,” ujar AHY saat menyampaikan sambutannya dalam acara HUT Ke-22 Partai Demokrat sekaligus HUT ke-74 Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9).

Hal tersebut disampaikan mengingat partainya saat ini tengah mencari koalisi yang cocok dalam visi dan pandangannya setelah Partai Demokrat menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) pada akhir Agustus lalu.

Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat Herman Khaeron berkata bahwa komunikasi dengan pihak Prabowo maupun Ganjar sudah terjalin dengan baik.

“Alhamdulillah, komunikasi berjalan baik dan mudah-mudahan ini adalah membuka jalan apakah nanti kepada Ganjar atau Prabowo tentu akan ditentukan di majelis tinggi partai dan terus kami bekerja, komunikasi,” ucap Herman di DPP Partai Demokrat pada Sabtu (9/9) dikutip Antaranews.

Herman menjelaskan bahwa sebagai pendatang baru, pihaknya tidak akan memaksakan kehendak kepada bakal capres Prabowo maupun Ganjar. Ia menyebut lebih prioritaskan rencana pertemuan lebih lanjut dengan kedua pihak tersebut.

Bersikap Rasional Soal Syarat Koalisi

Herman Khaeron menyatakan bahwa partainya berpikir secara rasional dan tidak meminta syarat tertentu untuk berkoalisi setelah keluar dari KPP.

“Demokrat berpikir rasional saja karena kalau kemarin mungkin ditanya ketika masih bingung dengan NasDem dan PKS, kami bisa menjawab: karena memang itu merintis dari awal, sehingga kemudian ada daya tawar, baik untuk portofolio maupun hal-hal lainnya,” tukas Herman.

Partai Demokrat, lanjut Herman, juga tidak memaksa untuk menawarkan AHY agar diusung menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres), karena mereka saat ini akan bergabung dengan koalisi yang sudah terbentuk.

“Kalau diajak jadi cawapres ya siap, tapi kalau pun tidak, kami lebih rasional untuk bergabung ke dalam koalisi ke depan. Mengikuti apa pun yang sudah jadi kesepakatan dan komitmen,” tandasnya. (Rangga)