ThePhrase.id - Sering ditinggal atau dicuekin pasangan atau pasangan sering diam setelah berkonflik atau bertengkar? Perilaku ini bisa disebut stonewalling, di mana pasangan menolak untuk berbicara bahkan menjauhkan diri secara sadar saat sedang emosional.
Stonewalling yang juga bisa disebut silent treatment terkesan merupakan perilaku yang normal dan bisa dimaklumi tetapi sebenarnya, perilaku ini bisa jadi termasuk dalam bentuk pelecehan emosional yang dapat mempengaruhi kondisi mental dan hubungan.
Stonewalling berasal dari dua kata Bahasa Inggris, yaitu ‘Stone’ dan ‘Walling’ yang memiliki arti sikap abai dari pasangan saat mengalami konflik. Perilaku tersebut kerap dianggap seperti dinding batu yang keras dan dingin.
Perilaku ini juga dapat berupa penolakan berkomunikasi dan penarikan diri dari percakapan sehingga menciptakan jarak di antara individu dan pasangannya. Hal ini dilakukan dengan sengaja saat bertengkar, namun ada juga yang melakukannya tanpa disadari.
Secara tidak langsung, perilaku tersebut dapat menyakiti, membuat frustrasi, dan menjadi bahaya untuk hubungan.
Stonewalling ini bisa menjadi menjadi upaya menghukum atau memanipulasi pasangannya untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Ketika sudah memasuki tahap ini, stonewalling termasuk dalam bentuk pelecehan emosional.
Meskipun begitu terdapa dua tipe stonewalling yang berbeda, yaitu:
Stonewalling dengan tidak sengaja, yang dilakukan karena kebiasaan lama yang sulit dihilangkan. Misalkan kebiasaan menahadapi pasangan yang memiliki masalah emosional, atau untuk menghindari terjadinya pertengkaran yang lebih besar, atau takut atas reaksi dari pasangan.
Kemudian, stonewalling yang disengaja, hal ini biasa dilakukan dengan tujuan untuk memanipulasi sebuah situasi, atau mempertahankan kendali dalam hubungan. Ini merupakan tipe stonewalling yang berbahaya, jika merasa pasangan melakukan ini sebaiknya mencari mediasi atau berbicara dengan profesional.
Namun ada juga perilaku sehat yang bisa dilakukan untuk menghindari perilaku stonewalling yang bisa dikatakan perilaku yang toxic. Salah satunya adalah meminta pasangan dengan baik untuk memberi waktu dan jarak untuk menenangkan diri sebelum kembali membicarakan konflik yang sedang dialami. [Syifaa]