ThePhrase.id – Pemerintah tengah menyiapkan pemberian paket obat gratis bagi pasien isolasi mandiri (Isoman) khususnya dari kalangan kurang mampu. Pemerintah juga telah merekrut 2.200 dokter untuk pendampingan dan pengaturan pendistribusian paket obat tersebut. Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan meluncurkan pembagian bantuan paket obat-obatan bagi pasien isoman Covid-19 yang kurang mampu dalam minggu ini.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, untuk mendapatkan paket obat gratis tersebut cukup dengan menunjukkan hasil tes swab PCR.
“Saran saya nanti 2.200 dokter yang direkrut dan dikoordinasi oleh Kapuskes (TNI) dipimpin Panglima TNI, bisa atur semua flow (alur) ini, dan selalu dikoordinasikan dengan Kemenkes,” ujar Luhut dalam rapat koordinasi virtual dengan Menteri BUMN, Panglima TNI, Kapuskes TNI, Direktur Utama Kimia Farma dan para gubernur di Pulau Jawa, Minggu (11/7) kemarin.
lustrasi obat (Foto: pxabay.con/jarmoluk)
Luhut menambahkan, paket obat-obatan gratis tersebut diprioritaskan bagi pasien isoman yang kurang mampu. “Diutamakan yang berlatar belakang sosial ekonomi rendah,” imbuh Luhut.
Di kesempatan yang sama, Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengungkapkan TNI telah mempersiapkan diri dalam penyusunan prosedur pencatatan, penyaluran, dan sosialisasi obat-obatan yang akan dibagikan dalam waktu dekat.
“Untuk kecamatan dan desa kami tentu akan terus berkoordinasi dengan dokter dan bidan desa guna edukasi pasien, dan bersama Babinsa juga nanti akan membantu,” ujar Hadi.
Prosedur pembagian bantuan obat-obatan tersebut nantinya akan dikoordinasikan berdasarkan data New All Records (NAR) dan triase gejala pasien dari Dinas Kesehatan setempat bersama dengan Kesdam (Kesehatan Daerah Militer) sebagai pendistribusi dan PT Kimia Farma sebagai penyedia obat, untuk kemudian diantarkan dan diedukasi oleh Babinsa (Bintara Pembina Desa) kepada pasien isoman.
Untuk diketahui, hingga saat ini penyediaan obat-obatan gratis untuk pasien isoman sementara baru tersedia di wilayah DKI Jakarta melalui layanan telemedicine yang bekerjasama dengan Kemenkes. Pasien isoman tanpa gejala dan dengan gejala ringan dapat melakukan konsultasi dengan dokter melalui fitur telemedicine dan mendapat resep obat untuk kemudian menerima paket obat-obatan tersebut.
Amankan Pasokan Oksigen
Di sisi lain, pemerintah juga terus mengamankan pasokan oksigen yang mengalami lonjakan hingga lima kali lipat. Juru Bicara Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi mengatakan kenaikan jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 berbanding lurus dengan permintaan pasokan oksigen yang diperkirakan mencapai 1.700 ton oksigen dengan 4.700 konsentrator oksigen per harinya.
“Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi telah meminta kepada Kemenperin untuk segera merealisasikan ketersediaan oksigen dan menemukan solusi terbaik bagi permasalahan produksi oksigen, isotank, dan tabung oksigen,” ujar Jodi Mahardi dalam keterangan persnya pada Kamis (8/7).
Sementara itu, Kemenperin menyampaikan telah berhasil menambah persediaan oksigen untuk memenuhi kebutuhan medis, khususnya pasien Covid-19. Kemenperin telah berhasil menambah kapasitas produksi oksigen sebesar 922,9 ton per hari, per 7 Juli 2021. Sementara kapasitas produksi nasional dilaporkan mencapai 1.700 ton per hari.
"Angka pasokan ini kami harapkan terus akan naik demi amannya kebutuhan pasokan oksigen medis," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melalui siaran pers dalam kanal Youtube Kemenperin, Minggu (11/7).
Pemerintah Indonesia juga telah menerima sebanyak 30 unit konsentrator oksigen pada Jumat (9/7) di mana jumlah tersebut merupakan bagian dari total 10.000 konsentrator oksigen yang dibeli pemerintah Indonesia dari Singapura. Pemerintah juga masih akan mendatangkan sebanyak 36.000 ton oksigen untuk memenuhi kebutuhan 30 hari kedepan. [Regita]