Thephrase.id - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert menunjuk enam orang lagi untuk masuk ke tim kepelatihannya menyusul kiprah Tim Merah Putih untuk Putaran Ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Keenamnya yaitu Quentin Jacoba, Leo Echteld, Chesley ten Oever, Jordy Kluitenberg, Bram Verbruggen, dan Regi Blinker. Keenamnya mengisi posisi berbeda di Timnas Indonesia.
Jacoba sebagai pelatih fisik di Timnas Indonesia. Echteld menjadi fisioterapis di Tim Merah Putih. Ten Oever juga sebagai fisioterapis. Kluitenberg menjadi video analis. Vernruggem team developer. Blinker ahli pengembangan sepak bola.
Sebelumnya, Kluivert telah punya empat tangan kanan di Timnas Indonesia. Keempatnya terdiri dari Alex Pastoor, Denny Landzaat, Gerald Vanenburg, dan Sjoerd Woudenberg.
Quentin Jacoba
Pelatih fisik yang sudah bekerjasama dengan Patrick Kluivert ketika mengisi posisi serupa di Timnas Curacao. Jacoba memiliki latar belakang sebagai mantan pemain sepak bola profesional, dengan pengalaman bermain di klub-klub Belanda seperti FC Eindhoven dan Kozakken Boys.
Ia juga pernah memperkuat Timnas Curacao dengan sembilan caps antara 2016 dan 2020. Jacoba bertanggung jawab untuk meningkatkan kebugaran dan performa para pemain. Perannya sangat penting dalam membentuk tim yang lebih kompetitif di tingkat internasional. Dengan pengalaman dan keahliannya, ia diharapkan dapat membawa pendekatan profesional untuk meningkatkan daya saing Timnas Indonesia.
Leo Echteld
Fisioterapis ternama asal Belanda yang memiliki jam terbang tinggi dalam menangani para pemain di klub-klub besar, seperti Inter Milan dan AC Milan. Sebagai fisioterapis, Echteld harus memastikan kebugaran fisik para pemain tetap optimal, membantu pemulihan cedera, dan mendukung performa mereka di lapangan.
Dengan keahliannya, pendiri Fysiomed, suatu pusat medis olahraga di Belanda ini dapat memberikan kontribusi besar dalam menjaga kondisi fisik pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang sangat ketat.
Chesley ten Oever
Serupa dengan Leo Echteld, namun Chesley ten Oever merupakan fisioterapis Belanda yang mengkhususkan diri dalam terapi manual. Ia bekerja di Fysiomed, sebuah pusat medis olahraga terkenal di Amsterdam.
Ten Oever yang berpraktik sejak 2018 fokus pada penanganan masalah, seperti nyeri punggung dan leher, serta cedera di sekitar pinggul dan pangkal paha. Chesley punya pendekatan yang menggabungkan fisioterapi, pelatihan pribadi, dan pelatihan performa olahraga untuk membantu klien mencapai kondisi fisik terbaik mereka.
Jordy Kluitenberg
Analis video asal Belanda punya latar belakang yang kuat dalam analisis dan mengevaluasi jalannya pertandingan. Kluitenberg telah bekerja dengan beberapa klub, termasuk Heerenveen di Eredivisie dan PEC Zwolle. Ia sempat menjadi analis video dan berkolaborasi dengan Patrick Kluivert untuk Adana Demirspor di Turki selama musim 2023-2024.
Kelebihan Kluitenberg terdapat pada keahliannya menganalisis rekaman pertandingan untuk memberikan wawasan taktis, membantu tim menyempurnakan strategi mereka dan meningkatkan performa.
Bram Verbruggen
Seorang team developer dari Belanda yang saat ini bekerja dengan Go Ahead Eagles, klub di Eredivisie Belanda. Verbruggen berperan dalam membangun kohesi tim, mendukung pengembangan individu pemain, dan meningkatkan dinamika tim secara keseluruhan.
Verbruggen memiliki latar belakang psikologi konseling dan pernah bekerja di Valencia CF dalam mengelola program talenta internasional.
Verbruggen diakui ahli dalam pengembangan pribadi pemain dan staf dengan tujuan membangun budaya perbaikan berkelanjutan, terutama bagi para pemain muda usia dalam menghadapi tantangan sulit.
Regi Blinker
Mantan pemain sayap asal Belanda yang pernah membela Feyenoord, Celtic, dan Sheffield Wednesday. Setelah pensiun, ia terjun ke dunia wirausaha dan menjadi pendiri "Life After Football," sebuah majalah gaya hidup yang ditujukan untuk pemain sepak bola profesional.