Thephrase.id - Desakan agar Israel dilarang tampil di kompetisi internasional semakin menguat. Sebanyak 48 atlet dari berbagai cabang olahraga menandatangani petisi yang meminta UEFA dan badan sepak bola dunia menjatuhkan sanksi serupa dengan yang diberlakukan terhadap Rusia.
Petisi ini berisi kecaman terhadap dugaan kejahatan perang di Gaza sekaligus dorongan agar Israel dan klub-klubnya dikeluarkan dari semua kompetisi internasional. Menurut laporan BBC, nama-nama besar seperti Paul Pogba, Hakim Ziyech, dan mantan kapten Ipswich, Sam Morsy, tercatat sebagai penandatangan.
Aksinya menambah daftar panjang atlet yang menyuarakan solidaritas terhadap Palestina. Tidak hanya dari sepak bola, pesepak bola kriket asal Inggris, Moeen Ali, juga turut menandatangani petisi tersebut.
Para penandatangan menyebut gerakan ini sebagai panggilan darurat atas konflik yang telah merenggut ratusan ribu nyawa menurut laporan sejumlah lembaga kemanusiaan. Mereka menuntut badan olahraga internasional tidak lagi diam terhadap situasi tersebut.
UEFA dijadwalkan segera menggelar rapat komite eksekutif untuk membahas kemungkinan dikeluarkannya Israel dari kompetisi Eropa. Pertemuan ini disebut bisa menjadi salah satu titik balik bersejarah dalam perjalanan sepak bola benua tersebut.
Komisi penyelidikan PBB sebelumnya menyatakan bahwa Israel telah melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza. Laporan itu ikut memperkuat tuntutan agar Israel disingkirkan dari ajang internasional, termasuk kualifikasi Piala Dunia.
Saat ini Timnas Israel masih berkompetisi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa, sementara klub Maccabi Tel Aviv bermain di Europa League. Situasi tersebut menambah urgensi keputusan yang harus diambil UEFA.
Seorang pejabat federasi sepak bola Eropa menyebut banyak negara mendorong agar voting digelar. Ia juga menyebut bahwa kepemimpinan UEFA tengah menimbang langkah nyata dalam waktu dekat.
Federasi Sepak Bola Turki secara terbuka meminta Israel dilarang tampil. Mereka bergabung dengan suara 48 atlet dunia yang menyerukan agar Israel segera diskors dari seluruh kompetisi.
Menurut The Times, pemungutan suara bisa dilakukan paling cepat pekan depan. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahkan dikabarkan melakukan lobi intensif untuk menggagalkan rencana itu.
Di sisi lain, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan akan menolak upaya apapun untuk melarang Israel tampil di Piala Dunia, yang sebagian besar akan digelar di Amerika Serikat.
Komite eksekutif UEFA, yang terdiri dari 20 anggota, menjadi pihak penentu dalam keputusan ini. Sebanyak 11 suara mayoritas sederhana sudah cukup untuk mengesahkan larangan.
Apabila voting menghasilkan keputusan diskorsnya Israel, maka hukuman akan berlaku seketika. Konsekuensinya, Israel otomatis tersingkir dari Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan klub-klubnya dilarang tampil di kompetisi Eropa.
UEFA tidak pernah mengumumkan secara terbuka siapa yang memilih apa dalam pemungutan suara. Akan tetapi, keputusan final akan langsung berlaku setelah diumumkan.