leader

Paus Fransiskus, Pemimpin Katolik dan Kepala Negara Kota Vatikan yang Penuh Kasih

Penulis Firda Ayu
Dec 25, 2021
Paus Fransiskus, Pemimpin Katolik dan Kepala Negara Kota Vatikan yang Penuh Kasih
ThePhrase.id – Hari Natal yang dirayakan setiap tanggal 25 Desember semarak dengan berbagai upacara dan perayaan. Selain menjadi momen kumpul keluarga, Natal juga merupakan momen yang tepat untuk memperdalam agama atau mempelajari sosok agama agar kita lebih dekat dengan Tuhan.

Paus Fransiskus merupakan pemimpin Gereja Katolik di seluruh dunia serta Kepala Negara Kota Vatikan, negara pusat agama Katolik. Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok yang konservatif, ia menentang keras undang-undang yang dirilis pada 2010 di Argentina yang melegalkan pernikahan sesama jenis. Meski demikian ia menyatakan menghormati gay dan lesbian sebagai individu.

Di balik sifat konservatifnya, Paus Fransiskus yang fasih berbicara dalam bahasa Spanyol, Italia, dan Jerman ini merupakan sosok yang memiliki kepedulian sosial tinggi. Paus sering mengkritisi masalah perbedaan kelas sosial kaya dan miskin.

Momen Natal bersama Paus Fransiskus (Foto: instagram/franciscus)


Bagaimanakah perjalanan hidup Paus Fransiskus hingga ia menjadi tokoh besar di agama Katolik?

Masa Muda


Paus Fransiskus lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina. Ia merupakan anak pertama dari lima bersaudara dari sebuah keluarga berkecukupan yang berasal dari Piemonte, sebuah wilayah di Italia Utara, tepatnya di Bricco Marmorito, bagian dari kota Asti.

Ayahnya bernama Mario Jose Bergoglio, seorang pegawai kereta api dan ibunya Regina Sivori, seorang ibu rumah tangga. Walaupun keluarga menikmati kehidupan yang nyaman tanpa kesulitan ekonomi, Mario Jose merasa bahwa alangkah baiknya jika Jorge Bergoglio belajar tentang kerja keras dan semangat berkorban.

Selepas menyelesaikan sekolah dasarnya, sang ayah mendorong Paus Fransiskus yang masih muda untuk mencari pekerjaan. Ia sempat membersihkan kantor tempat ayahnya bekerja selama beberapa tahun dan mendapat pekerjaan tambahan di bidang administrasi pada tahun ketiganya di SMA.

Di tahun keempatnya, Paus Fransiskus membagi waktu kerjanya dengan belajar tentang kimia di laboratorium.

Paus Fransiskus merupakan sosok dengan kepedulian sosial tinggi (Foto: instagram/franciscus)


Dikutip dalam Buku “Paus Fransiskus, Paus untuk Kaum Miskin”, Paus Fransiskus mengungkap rasa syukurnya terhadap pendidikan yang diberikan ayahnya.

“Saya bersyukur sekali bahwa ayah saya menyuruh saya bekerja. Bekerja adalah suatu hal yang meningkatkan saya dalam hidup ini. Di laboratorium, khususnya, saya belajar tentang sisi baik dan sisi buruk upaya manusia,” ungkapnya.

Perjalanan menjadi Paus


Setelah menyandang gelar insinyur kimia di sebuah universitas di ibu kota Argentina, ia sempat bekerja di laboratorium penelitian makanan Hickethier-Bachmann selama lebih kurang 4 tahun sebelum akhirnya masuk seminari di Villa Devoto. Ia juga menjalani masa novisiat sebagai calon Jesuit di Buenos Aires pada 1958 dan mempelajari teologi untuk menjadi pastur.

Paus Fransiskus (Foto: catholicrelics.co.uk)


Setelah belajar teologi sepanjang tahun 1967-1970, ia resmi menjabat sebagai Pastur pada 1969. Pada tahun 1973, ia  diangkat menjadi Provinsial Jesuit. Kemudian ia dikirim ke Jerman untuk menyelesaikan studi doktoralnya di bidang teologi dan sempat menjadi Bapa Spiritual di Cordoba.

Sebelum menjadi Paus, Pastur Jorge Mario Bergoglio juga sempat diangkat oleh Paus Yohanes Paulus II sebagai Uskup Auksilier untuk Buenos Aires pada 1992. Hingga kemudian ia menjabat sebagai Uskup Koadjutor untuk Uskup Agung Buenos Aires.

Di tahun 1998, ia diangkat menjadi Ordinaris untuk Gereja-gereja Katolik Ritus Timur di Argentina dan pada 21 Februari 2001, Paus Yohanes Paulus II menganugerahinya gelar Kardinal.

Pemimpin Gereja Katolik dan Kepala Negara


Setelah Paus Benediktus XVI mengundurkan diri dari jabatan kepausannya di tahun 2013, Paus Fransiskus dipilih menjadi Paus ke-266 berdasarkan papal conclave (pemungutan suara untuk memilih Paus) pada 13 Maret 2013.

Paus Fransiskus merupakan imam dari ordo Yesuit pertama dan Amerika Latin keturunan Italia pertama yang terpilih sebagai Paus. Ia juga menjadi Paus non-Eropa pertama setelah Paus Gregorius III dari Suriah wafat pada tahun 741.

Paus Fransiskus dalam Upacara di Vatikan (Foto: instagram/franciscus)


Menggunakan nama Fransiskus, Deputi juru bicara Vatikan, Thomas Rosica, mengungkap bahwa Paus memilih nama ini untuk menghormati Santo Fransiskus dari Asisi, dan karena ia mengasihi orang-orang miskin.

Sesudah menjadi Paus, ia melakukan berbagi kegiatan kepausannya seperti mengubah sistem perbankan Vatikan, mengunjungi berbagai negara di belahan dunia, mengunjungi lembaga-lembaga pemasyarakatan, mengangkat beberapa kardinal baru, dan lain sebagainya.

Paus Fransiskus juga telah menghasilkan beberapa ensiklik dan anjuran apostolik ramai dibicarakan masyarakat. Seperti Lumen Fidei (Cahaya Iman), Laudato Si’ (Perawatan Rumah Kita Bersama), Evangelii gaudium (Sukacita Injil), Amoris Laetitia (Kegembiraan Cinta), dan Fratelli Tutti (Persaudaraan dan Persahabatan Sosial).

Selain mengemban tugas sebagai sosok penting di agama Katolik, Paus Fransiskus juga merupakan Kepala Negara Kota Vatikan dan Kepala Pemerintahan Takhta Suci. Dilansir situs kemlu.go.id, Negara Kota Vatikan diakui sebagai badan politik yang menjamin Takhta Suci sebagai institusi tertinggi dalam Gereja Katolik sedunia dan sebagai negara berdaulat.

Negara Kota Vatikan terletak di wilayah kota Roma bagian Barat dengan luas keseluruhan 44 hektar, dengan panjang 1.045 m dan lebar 850 m yang dibatasi oleh tembok tinggi. Selain wilayah Negara Kota Vatikan yang tersebut di atas, masih ada juga berbagai wilayah dan gedung yang terletak di dalam wilayah Italia yang  merupakan bagian integral Negara Kota Vatikan dengan sebutan ‘wilayah ekstrateritorial’ yang luasnya 700 ribu meter per segi.

Di Vatikan, terdapat dua hirarki utama yang ia emban yaitu hirarki keagamaan dan hirarki pemerintahan Taktha Suci. Vatikan merupakan negara pusat agama Katolik sedunia dan Paus merupakan Kepala Dewan Uskup Gereja Roma yang memegang kekuasaan   tertinggi   di  dalam   gereja  Katolik.

Memegang hirarki pemerintahan Takhta Suci sebagai Negara, Paus berhak mengangkat dan mengutus duta-dutanya baik ke gereja-gereja lokal maupun ke negara-negara dan penguasa-penguasa publik yang mewakili Paus.

Kedua hirarki ini saling melengkapi dan mengisi, dengan misi yang diemban Vatikan yaitu misi keagamaan, kemanusiaan, hak asasi manusia, ekumenis  dan  dialog  dengan agama-agama lain serta  perdamaian dan kesejahteraan dunia  yang didasari oleh nilai-nilai kemanusiaan dan keagamaan. [fa]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic