ThePhrase.id - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan keprihatinannya terkait rangkaian aksi demonstrasi yang terjadi di Indonesia dalam sepekan terakhir.
Juru Bicara Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Ravina Shamdasani mengatakan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan situasi dan insiden kekerasan yang terjadi selama unjuk rasa berlangsung.
Ia mendesak dilakukannya penyelidikan secara cepat dan transparan atas semua dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan aparat terhadap peserta aksi.
“Kami menyerukan adanya penyelidikan yang cepat, menyeluruh, dan transparan atas semua dugaan pelanggaran hukum HAM internasional,” ucap Ravina dalam siaran persnya, Selasa (2/9) dilansir CNN Indonesia.
Menurutnya, dialog terbuka antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk merespons keresahan publik secara konstruktif.
Ravina juga menekankan pentingnya kebebasan pers dalam melaporkan peristiwa di lapangan tanpa adanya intimidasi atau hambatan.
“Kami menekankan pentingnya dialog untuk menanggapi kekhawatiran publik. Penting juga agar media diizinkan meliput peristiwa secara bebas dan independen,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa hak atas kebebasan berkumpul dan berekspresi secara damai harus dijamin oleh otoritas negara, sejalan dengan norma dan standar hak asasi manusia internasional.
“Pihak berwenang harus menjunjung hak atas kebebasan berkumpul secara damai dan kebebasan berekspresi, sambil tetap menjaga ketertiban sesuai norma dan standar internasional dalam pengelolaan aksi publik,” imbuhnya.
PBB mengingatkan agar aparat keamanan, termasuk militer yang mungkin dikerahkan dalam pengamanan aksi, selalu mematuhi prinsip-prinsip dasar penggunaan kekuatan dan senjata api secara proporsional dan sesuai hukum.
“Seluruh aparat keamanan, termasuk militer ketika diterjunkan untuk tugas penegakan hukum, wajib mematuhi prinsip dasar penggunaan kekuatan dan senjata api,” tandasnya. (Rangga)