Thephrase.id – Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna menyatakan proses promosi dan degradasi atlet Pelatnas Cipayung adalah hal biasa. Karena itu ia meminta fase ini tidak perlu diperdebatkan para pencinta bulu tangkis.
Menurut Agung, promosi dan degradasi Pelatnas Cipayung adalah bagian tak terpisahkan dari tata kelola dan pembinaan olahraga bulu tangkis Indonesia. Sehingga apa yang telah diputuskan, tidak ada perubahan sama sekali.
Pebulu Tangkis Pelatnas Cipayung (Foto: PP PBSI)
"Tahun ini tetap menggunakan metode dan kriteria yang sama dengan sebelumnya. Hal itu dilakukan secara objektif demi berkembangnya atlet-atlet muda berbakat," tutur Agung lewat keterangan tertulis PP PBSI di Jakarta, Senin (10/1/22) kemarin.
Agung menjelaskan performa dan prestasi semua atlet penghuni Pelatnas Cipayung sudah melalui evaluasi. Setelah itu akan diputuskan soal nasib atlet apakah tetap bertahan dalam pelatnas atau dipulangkan ke klub masing-masing.
"Promosi dan degradasi ini adalah rutinitas yang terjadi setiap tahun di Pelatnas Cipayung. Demikian pula tahun ini PBSI juga akan melakukan kegiatan promosi dan degradasi," imbuh Agung.
Firman Agung Sampurna (Foto: PP PBSI)
Sebagai bagian dari proses promosi, tahun ini PBSI juga menggelar Seleksi Nasional 2022 dalam Pelatnas Cipayung pada 10-15 Januari 2022.
Kegiatan ini diharapkan bisa menjaring talenta baru bulu tangkis nasional untuk direkrut Pelatnas Cipayung. Bibit-bibit baru ini bakal menggantikan pemain yang didegradasi.
Seleksi Nasional Pelatnas Cipayung (Foto: PP PBSI)
Rencananya setelah Seleksi Nasional itu, PBSI akan rapat bersama Kabid Binpres PBSI Rionny Mainaky dan jajaran pelatih untuk memutuskan siapa yang dipanggil masuk dan siapa yang harus dikembalikan ke klub.
"Karena itu, proses promosi dan degradasi itu hal biasa dan terjadi setiap tahun. Makanya saya meminta proses promosi dan degradasi itu jangan menjadi kontroversi," tandas Agung. [hc]