ThePhrase.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyebut bahwa ada upaya penghadangan dari pihak tertentu terhadap pencalonan Anies Baswedan untuk maju sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta.
“Ya kalau kami menerima laporan memang ada upaya-upaya untuk mengganjal pencalonan Anies Baswedan,” ucap Hasto kepada awak media saat berada di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Kamis (8/8) dikutip Antaranews.
Menurutnya, demokrasi di Indonesia akan menjadi tidak sehat apabila ada pihak tertentu yang benar-benar berupaya untuk menjegal seseorang yang memiliki potensi untuk maju sebagai calon kepala daerah di Pilkada.
“Dan siapa pun yang oleh proses yang seharusnya demokratis, tetapi ketika ada upaya-upaya untuk mengganjal calon-calon tertentu, itu kehidupan demokrasi kita tidak sehat,” imbuhnya.
Karena itu, Hasto menegaskan bahwa PDI Perjuangan akan terus mengawal proses Pilkada agar tetap berjalan secara sehat, tanpa ada upaya penghadangan terhadap calon kepala daerah tertentu.
“PDI Perjuangan terus mengawal agar kontestasi Pilkada dapat berlangsung dengan sehat dan tidak ada bentuk penghadangan pada siapa pun. Karena setiap anak bangsa oleh konstitusi itu memiliki hak konstitusional untuk dicalonkan,” tegas Hasto.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sebelumnya memiliki pandangan politik untuk mendukung Anies di Pilkada Jakarta, saat ini berpotensi untuk meninggalkan Anies dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pihak KIM dalam waktu dekat akan mengumumkan bergabungnya PKB dengan KIM, usai Ketua Umum PKB, Muhamin Iskandar mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada Kamis (8/8).
“Ya nanti ada waktunya kami akan umumkan,” ucap Dasco mengenai kepastian PKB untuk bergabung dengan KIM.
Sementara itu, PKS turut membuka opsi untuk bergabung dengan KIM yang telah mengumumkan untuk mendukung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta.
Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid menjelaskan opsi tersebut muncul karena sampai saat ini Anies Baswedan belum dapat menemukan koalisi untuk memenuhi kekurangan dukungan dari empat kursi DPRD Jakarta.
“Namun, karena batas waktu 4 Agustus tersebut sudah terlewati maka PKS mulai membuka komunikasi dengan semua pihak agar ada kepastian bahwa kami bisa ikut berkontestasi pada pilkada,” ujar Kholid dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (8/8). (Rangga)